Salah Kaprah Soal Ekowisata, Pahami 4 Faktanya

Salah Kaprah Soal Ekowisata, Pahami 4 Faktanya - GenPI.co
Ekowisata kini menjadi andalan para traveler. Foto: Contentro PR

3. Kegiatan di lokasi ekowisata tak beda dari tempat wisata umum

Kalau sama-sama ke hutan, meski yang satu menerapkan konsep ekowisata dan satunya lagi tidak, artinya kegiatan yang bisa dilakukan akan sama saja. Tidak demikian, kok. Di lokasi wisata berkonsep ekowisata, Anda juga bisa melakukan banyak kegiatan yang menyenangkan. 

Diyah bercerita, ketika pergi ke Tangkahan, ia menemukan hutan yang masih sangat alami. Tidak dibuat apa-apa di dalamnya. Ada jalan setapak tanah yang kecil, tanpa dilapisi bebatuan.

BACA JUGA:  Intip Pulau Failonga Andalan Wisata Bahari di Tidore, Seru Banget

“Kami kembali lagi ke perkampungan dengan duduk di ban, bukan speedboat. Jadi, tidak ada kegiatan yang merusak alam.” 

Bagi pengunjung, tersedia rumah-rumah ramah lingkungan yang dilengkapi toilet. Pengunjung bisa memilih akan menginap di bangunan yang sudah disediakan warga, atau homestay di rumah warga.

BACA JUGA:  Yogyakarta Luncurkan 12 Event Wisata Unggulan Bagi Wisatawan

“Menginap di hutan juga bisa. Ada area yang bisa digunakan untuk membangun tenda, tanpa membuka lahan. Di area sungai sering kali ada area bebatuan yang bisa dijadikan lokasi kemping. Atau, ada sejumlah area lapang di bawah pepohonan,” kata Diyah. 

4. Eco-friendly traveling sama dengan ecotourism

BACA JUGA:  Indonesia Bisa Masuk 4 Besar Pariwisata Paling Dicari di Dunia

Karena sama-sama ada kata ‘eco’, dan sama-sama mengandung unsur wisata, maka tak sedikit yang menyangka bahwa eco-friendly traveling sama dengan ecotourism.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya