
Tiga kata mewakili masjid ini yakni antik, megah dan luas.
Masjid terbesar di 'Kota Kuda' ini, memiliki desain yang estetik.
Masjid Agung Al-Imam dilengkapi dengan empat menara yang menjulang di setiap sisinya.
BACA JUGA: Rekomendasi Wisata Alam di Kendari, Taman Ultrabasa Sejuk Banget
Tampak dari luar, masjid ini dilengkapi ornamen yang detail dan indah. Hamparan rumput sintetis di pinggir masjid juga menjadi spot rehat yang menarik usai melaksanakan ibadah dalam masjid.
Masjid Al Imam ini merupakan wakaf atau peninggalan dari Kiai Imam Syafari, kakek dari pahlawan nasional KH Abdul Halim.
BACA JUGA: Desa Sendang, Destinasi Wisata Bahari di Kabupaten Pacitan
Pada awalnya masjid ini dibangun secara sederhana dengan bentuk panggung yang di bawahnya terdapat kolam kecil.
Renovasi masjid ini pun dilakukan secara bertahap, hingga akhirnya pada masa Bupati Majalengka ke-6 R.M.A.A Salmon Salam Sura Adi Ningrat pada 1888 masjid ini mulai dirombak secara menyeluruh.
BACA JUGA: Cobain Nih, Sensasi Wisata Setu Sambil Makan di Atas Getek, Serbu
Terakhir masjid ini direnovasi lagi pada masa Bupati Majalengka Karna Sobahi pada 2019 hingga tampak seperti saat ini.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News