Jaladara, 'Jiwa' Kolonial di Zaman Milenial

Jaladara, 'Jiwa' Kolonial di Zaman Milenial - GenPI.co

Jaladara, 'Jiwa' Kolonial di Zaman Milenial

My Trip Story: Jaladara, aroma kolonial di zaman milenial (Foto : Mia/GenPI.co)

Kami naik becak dari Pasar Gede menuju Keraton Solo. Perlahan Pak Triyono yang umurnya sudah tidak muda lagi itu mengayuh becak yang kami tumpangi. Dia menahan beban saya dan, rekan saya, Febi, sembari bercerita kalau becak sudah jarang diminati oleh anak-anak muda. Becak kini identik dengan mbok-mbok pedagang di pasar Gede yang usianya tak jauh dari Pak Triyono. 

Sebuah percakapan mengenai Solo pun terjadi antara saya dan Febi di atas becak yang masih melaju perlahan. 

“Kota ini ramah dan tenang ya, kak, kapan lagi bisa keliling naik becak keliling kota dengan tenang begini,” kata saya. 

“Gimana, mau tinggal di Solo?” timpal Febi. 

Kami pun  tertawa bersama.  

Tonton Video viral berikut:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya