Selama mengelilingi benteng dalam ritual ini, semua peserta harus melakukan tapa bisu, yaitu tidak boleh berbicara atau bersuara. Tak hanya itu mereka yang melakoni ritual ini tidak boleh makan, minum, atau merokok.
Ritual ini dibuka untuk umum dan siapa saja juga boleh turut mengelilingi kompleks keraton. Jarak yang ditempuh mencapai lima kilometer dalam satu kali putaran. Ritual mubeng benteng ini sudah ada sejak abad ke-6 sebelum adanya Kerajaan Mataram-Hindu.
Dulunya, tradisi ini dikenal dengan nama Muser atau Munjer yang dimaknai mengelilingi pusat wilayah atau desa. Pada zaman kerajaan Mataram kegiatan ini berpusat di Koatagede. Biasanya para prajurit ditugaskan untuk menjaga dan mengelilingi benteng.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News