Negeri di Awan Tak Sesuai Harapan, Pengunjung: Kapok Aing, Kapok!

Negeri di Awan Tak Sesuai Harapan, Pengunjung: Kapok Aing, Kapok! - GenPI.co
Pengunjung ngedumel di video lantaran Negeri di Atas Awan Tak Sesuai Harapan. (Foto: Facebokk/FESBUK BANTEN News)

Video itu menampilkan seorang pengunjung yang merekam dirinya sendiri sembari berjalan kaki menyusuri  jalan berdebu. Agaknya ia baru saja turun dari kawasan itu. Memakai topi baseball secara terbalik, tampak benar wajahnya yang dongkol lantaran tak puas dengan apa yang ia saksikan. 

“Katanyadi negeri awan, ini mah bukan negeri awan! Negeri debu,” katanya setengah beteriak.

Sementara agak jauh di belakangnya, berjalan sekelompok emak-emak yang tertawa geli mendengarnya ngedumel. 

“Jangan dah sekali-kali lagi kemari,” lanjutnya sembari mengedarkan kameranya ke sekeliling menangkap pemandangan berdebu yang baru saja keluhkan. 

“Kapok aing Kapok!! Ini bukan negeri awan, negeri debu,” tandasnya.

Video itu diunggah oleh  pertama kali oleh FESBUK BANTEN News pada hari Minggu (21/9) lalu. Hingga berita ini diturunkan, unggahan tersebut telah dilihat 8,6 juta kali, dibagikan kembali 14 ribu kali dan dikomentari oleh  hampir 8.000 netizen.

“Gimana ngga debu bambang!! Udah kaya pasar Rau, banyak yg udik berbondong2 dateng ksna... udah jalanannya belum di aspal lg... klo mau kya yg virale di foto2 indahnya datengnya pas sepi .. subuh2 sekalian,” komentar netizen bernama Sherli Utama.

“Alhamdulillah pas kesana blm terlalu viral,, ngebelain berangkat jam 3 pagi dri kragilan sampe sana jam 5.30 suasana di sana masih gelap jdi pas sampe di sana bisa nunggu pas awannya lg bagus,” tulis Sahrul Alull Amin sembari mengunggah momen ketika ia mengunjungi kawasan Gunung Luhur Desa Citorek Kidul itu.

“Aih Abang ngeluh...lagian kan dr kmren di-posting jg udh dibilangin klo mau kesana lebih baik mlm biar sebelum matahari terbit bisa tuh liat pemandangannya yg indah. Wajar berdebu jg akses jln sedang dlm pembangunan,” komentar netizen bernama Tatu Eva.

Sejak viral di jagat maya, kawasan memang itu langsung diserbu pengunjung. Semua penasaran dengan pemandangan selaput awan yang melingkupi lembah di bawah gunung itu. 

Ramainya pengunjung membuat pemerintah setempat turun tangan.  Kawasan itu pun saat ini ditutup sementara untuk membenahi fasilitas demi kenyamanan pengunjung.

Lihat video seru ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya