
"Untuk itu tradisi ini dipilih sebagai acara pembukaan Festival Pesona Moyo. Meski Festival ini telah dimulai sejak tanggal 9 September 2018. Karena tradisi ini akan mempersatukan masyarakat Sumbawa. Sekaligus sebagai bukti bangkitnya masyarakat Sumbawa yang baru-baru ini tertimpa bencana gempa bersama Lombok," ungkap Menpar.
Menurut Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar, Ricky Fauzi, tradisi ini memang unik. Karena pesertanya tidak mengincar hadiah yang diberikan. Barapan Kebo lebih menjadi arena pertaruhan harga diri dan martabat. Belum lagi harga kerbau yang melonjak tinggi jika berhasil menjadi juara. Bayangkan saja harga seekor kerbau bisa naik menjadi Rp100 juta.
"Ada economic value disini. Ini sisi lain dari seni budaya. Sekaligus sebagai magnet bagi wisman untuk datang ke Sumbawa. Itu juga economic value. Kalau kata Pak Menteri bilang, budaya itu semakin dilestarikan semakin mensejahterakan. Barapan Kebo ini buktinya," ujar Ricky.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News