Pesona Nus Eden, Menikmati Sunrise dan Sunset Bersama Penyu

Pesona Nus Eden, Menikmati Sunrise dan Sunset Bersama Penyu - GenPI.co
PULAU NUS EDEN MALUKU BARAT DAYA (FOTO ARCHIPILAGO INDONESIA)

GenPI.co - Kabupaten Maluku Barat Daya merupakan salah satu Daerah Tingkat II yang dibentuk oleh pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Maluku Barat Daya di Provinsi Maluku, dengan Ibu Kota Kabupaten Kota Tiakur. 

Untuk saat ini, Kota Wonrelli sebagai Pusat pemerintahan sementara. Kabupaten Maluku Barat Daya merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Maluku Tenggara Barat.

Dari keseluruhan luas wilayah yang ada yaitu 72.427,2 km2, wilayah laut mencakup 63.773,20 km2 (88%) sedangkan wilayah daratnya hanya sebesar 8.648,01 km2 (11%).

Secara administratif, Kabupaten Maluku Barat Daya terbagi atas delapan Kecamatan, meliputi Kecamatan Babar Timur, Pulau-pulau Babar, Mdona Hiera, Leti, Moa lakor, Pulau-pulau Terselatan, Wetar, Damer. Kemudian terdiri dari 117 Desa Induk, 8 anak desa dengan tingkat perkembangan, meliputi 21 desa swadaya, 62 desa swakarya dan 34 desa swasembada.

Kabupaten Maluku Barat Daya memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar. Hal tersebut tidak terlepas dari fakta bahwa Wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya merupakan daerah kepulauan yang terdiri atas kawasan pulau-pulau (merupakan wilayah darat) dan kawasan laut. Kawasan pulau-pulau yang merupakan wilayah darat di lingkup wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya terdiri dari pulau-pulau besar maupun pulau-pulau kecil.

Luas wilayah yang bisa menjadi modal bagi pengembangan pariwisata, akan tetapi sumber daya alam yang dimiliki bukan hanya faktor penentu bagi berkembangnya pariwisata suatu daerah, tetapi harus dipadukan dengan dengan kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki oleh daerah tersebut dalam melakukan perencanaan, pengelolaan dan juga memasarkan kepariwisataanya.

Pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Maluku Barat Daya yang berbentuk kepulauan, selain menawarkan daya tarik keindahan alam seperti pantai, taman laut, danau, gunung, juga yang tidak kalah pentingnya adalah daya tarik budaya. 

Termasuk dari segi bentuk bangunan fisik dengan arsitektur yang masih tetap dipertahankan hingga kini. Misalnya bangunan gereja tua yang sudah berusia ratusan tahun silam. Begitu pun benteng peninggalan penjajahan Belanda. Peninggalan ini dapat menjadi warisan bagi generasi muda bangsa untuk mengenal sejarah bangsanya. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya