Hadiri pengarahan sebelum penerbangan menyeluruh yang diberikan oleh instruktur Anda untuk memahami konsep-konsep penting seperti peluncuran, pengendalian pesawat layang, dan pendaratan.
3. Inspeksi perlengkapan pra-penerbangan
Sebelum memasang sabuk pengaman dan meluncurkannya ke udara, semuanya diperiksa dengan cermat oleh ahlinya.
Ahlinya memeriksa seluruh peralatan paralayang untuk memastikan kondisinya optimal, memeriksa kanopi apakah ada yang sobek, berlubang, atau ada tanda-tanda keausan.
BACA JUGA: 3 Tempat Wisata Paling Romantis untuk Merayakan Hari Valentine Bersama Pasangan
Juga sebelum penerbangan, ada verifikasi wajib bahwa garis-garis tersebut tidak kusut dan bebas dari simpul atau keributan.
Tali pengaman, carabiner, dan parasut cadangan diperiksa secara menyeluruh untuk memastikan semuanya terpasang dengan aman dan berfungsi dengan benar.
4. Kondisi cuaca
BACA JUGA: Menara Eiffel di Paris Ditutup Sementara bagi Para Wisatawan, Ini Alasannya
Operator biasanya mengawasi hal ini tetapi sebagai seseorang yang telah mendaftar untuk paralayang, seseorang harus selalu memeriksa ramalan cuaca dan menilai kondisi saat ini sebelum mencoba penerbangan.
Hindari terbang saat angin kencang, cuaca bergejolak, atau saat terjadi badai petir. Kondisi penerbangan yang ideal mencakup angin ringan hingga sedang, jarak pandang jelas, dan kondisi atmosfer stabil.
BACA JUGA: 4 Destinasi Wisata Terbaik di Amerika Serikat untuk Liburan Keluarga Tahun Ini
Berhati-hatilah terhadap perubahan pola cuaca dan bersiaplah untuk menunda atau membatalkan penerbangan jika kondisi menjadi tidak mendukung.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News