Museum Tsunami Aceh, Monumen Kebangkitan dan Edukasi Bencana

Museum Tsunami Aceh, Monumen Kebangkitan dan Edukasi Bencana - GenPI.co
Museum Tsunami Aceh (Foto: Istimewa)

Pada 26 Desember 2004 lalu tsunami besar menghantam Provinsi Aceh di ujung utara Pulau Sumatera. Gelombang laut setinggi 30 sampai 51 meter ini menewaskan 130.736 orang di Indonesia dan membuat banyak tempat di Aceh hilang dari peta.

Namun masyarakat Aceh tidak ingin lama larut dalam duka. Dengan dukungan bantuan pemerintah dan dunia internasional, Aceh kembali bangkit, berdamai dengan duka dan memberi edukasi agar bencana yang sama dapat diminimalkan dampaknya di masa yang akan datang.

Bentuk terbaik dari optimisme untuk bangkit masyarakat Aceh dapat dilihat di Museum Tsunami Aceh yang terletak di Sukaramai, Baiturrahman, Kota Banda Aceh.

Museum ini memajang artefak bencana tsunami. Itu sebagai peringatan betapa dahsyatnya dampak tsunami bila kita tidak paham mengenai bencana yang akan datang.

Museum Tsunami menyediakan puluhan layar televisi yang memberikan informasi secara rinci mengenai berbagai penyebab tsunami, sifat tsunami, dan dampaknya terhadap area yang diterjang.

Selengkapnya, Museum ini memiliki 7 unit maket, 22 unit alat peraga, 26 uniy foto atau lukisan yang menggambarkan tsunami. Beberapa alat peraganya adalah ruang simulasi gempa, alat peraga rumah tahan gempa dan rumah tak tahan gempa, dan alat peraga gelombang tsunami.

Museum ini dibangun atas inisiatif Badan Rekonstruksi Aceh-Nias Kementrian ESDM, Pemda Aceh, dan Ikatan Arsitek Indonesia. Perancangnya adalah Ridwan Kamil.

 Arsitektur Museum Tsunami berbentuk seperti ombak bila dilihat dari udara dan berbentuk seperti kapal jika dilihat dari darat. Ide dasarnya adalah bentuk rumah tradisional Aceh, Rumoh Aceh. Museum ini dibuka untuk umum sejak 8 Mei 2011.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya