Bali, Kucicipi Indahnya Pesonamu

Bali, Kucicipi Indahnya Pesonamu - GenPI.co
Tarian Kecak Bali yang mempesona

Tenangnya  Bedugul

Hari masih pagi, namun saya sudah terjaga dari lelap. Tak mau berlama-lama, segera saja saya keluar dari kamar sebuah hotel di kawasan Kuta tempat saya menginap. Petualangan pun dilanjutkan. Tujuan saya hari ini adalah Bedugul. Sebuah kawasan yang terletak di kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, kurang lebih 70 km dari Denpasar.

Bedugul adalah sebuah dataran tinggi. Terletak di ketinggian 1400 meter di atas permukaan laut, kawasan ini berhawa sejuk di siang hari, dan dingin yang menusuk tulang di kala malam. Jika pada hari sebelumnya, saya terpesona dengan deburan ombak dan riuh rendah suara penari memainkan tari Kecak, Bedugul menawarkan suasana yang lain. Tenang dan damai. Pepohonan yang rimbun dan pegunungan dengan hutan lebat dari kejauhan menjadi ciri khas daerah ini.  Perasaan tenang semakin kuat tatkala memasuki kawasan danau Beratan, sebuah danau yang sayang dilewatkan bila mengunjungi Bedugul.

Beratan adalah sebuah danau yang unik. Di tengah danau tersebut, ada sebuah kompleks pura. Tunggu dulu, Pura di tengah danau? Sebenarnya Pura ini tidak benar-benar terletak di tengah danau. Ada sebuah daratan yang tidak seberapa besar yang menjorok ke dalam dari tepi danau ini. Oleh masyarakat zaman dahulu, di atas pulau mini ini dibangun sebuah pura yang dimanfaatkan sebagai tempat doa. Ulun Danu, demikian nama Pura itu, terlihat begitu indah karena berdiri di antara tenangnya air dan pegunungan yang dipenuhi pepohonan hijau sebagai latarnya. Di antara warna hijau yang mendominasi daerah itu, berdiri kokoh banyak pura serta tempat penginapan bagi para pelancong yang ingin bermalam di tepi kawasan itu. Tidak berlebihan jika banyak pelancong yang betah berlama-lama di tempat ini. Di tepi danau juga sudah tersedia beberapa perahu motor yang siap mengantar pengunjung yang ingin merasakan nikmatnya melintas di atas beningnya danau Beratan.

Kira-kira 2 kilometer dari danau Beratan, terdapat Kebun Raya Eka Raya. Suasana tenang dan asri seperti di Beratan juga dapat ditemukan di kebun yang didirikan pada tahun 1959 ini. Berbagai tumbuhan tropis dapat dijumpai di Kebun Raya Eka Raya. Kawasan ini juga biasa disebut sebagai paru-parunya Bali. Asyiknya, di kawasan ini saya mendapatkan oleh-oleh berupa berupa strawberry segar yang dijual oleh penduduk setempat.

Raksasa bernama GWK    

Ini hari terakhir saya di pulau Dewata Bali. Dua petualangan di hari kemarin membuat saya semakin jatuh cinta pada tempat ini. Begitu banyak tempat-tempat yang bisa dikunjungi. Namun, di hari terakhir ini, saya memutuskan untuk menuju kompleks Garuda Wisnu Kencana (GKW). Toh tempat itu juga tidak kalah menarik dibandingkan dengan tempat-tempat wisata lain di Bali.

Di kompleks GKW mentari bersinar terik tanpa ampun. Wajar saja, daerah  yang terletak di lokasi bukit Jimbaran itu adalah sebuah bukit kapur dengan sedikit pohon yang tumbuh.  Namun kemegahan konstruksi patung raksasa GWK membuat saya lupa pada hari yang panas. Besarnya bukan main. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya