Yuk Simak Rakortek Pengembangan Destinasi ala Kemenpar

Yuk Simak Rakortek Pengembangan Destinasi ala Kemenpar - GenPI.co

JAKARTA – Sektor pariwisata Indonesia Timur memiliki potensi yang sangat besar. Tak heran Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memberikan perhatian yang besar. Hal ini terlihat dari segera digelarnya Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Pengembangan Destinasi Pariwisata Regional III (Timur). Kegiatan ini akan dilaksanakan di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Centre, 11-14 Maret 2019.

Menurut Asdep Pengembangan Destinasi Regional III, Harwan Ekocahyo Wirasto, Rakortek akan diikuti seluruh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota dari 13 Provinsi di regional III. Yaitu Bali, NTB, NTT, Sulawesi Utara, Gorontalo, hingga Sulawesi Tengah. Selain itu juga dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

"Ini merupakan langkah strategis dalam mencari formula yang tepat dalam pengembangan destinasi khususnya di Indonesia Timur. Karena tak dapat dipungkiri jika Indonesia Timur memiliki potensi destinasi yang luar biasa untuk dikembangkan," ujar Wirasto, Selasa (5/3).

Wirasto menambahkan, kegiatan ini nantinya akan dibagi menjadi 2 bagian. Yang pertama adalah diskusi dengan tema kebijakan pemasaran pariwisata nasional. Setelah itu diskusi dilanjutkan dengan diskusi pengembangan nomadic tourism. Ada juga paparan success story destinasi wisata. Yang pada kesempatan ini akan dipaparkan keberhasilan pengembangan Tebing Breksi Desa Sambirejo dan Desa Pongok.

"Selain itu juga ikut dipaparkan model tata kelola destinasi di Kab/Kota Provinsi DI Yogyakarta," imbuh Wirasto.

Hadirnya nomadic tourism yang menjadi salah satu pokok bahasan di Rakortek ini bukan tanpa sebab. Nomadic tourism merupakan salah satu program utama pengembangan pariwisata Kemenpar. Konsep ini adalah konsep wisata yang bersifat temporer, baik aksesnya ataupun amenitasnya. Sehingga dapat diterapkan untuk menjangkau destinasi alam potensial di kepulauan yang sulit dijangkau. Seperti destinasi-destinasi pariwisata di kawasan timur.

"Kita mendorong konsep ini dapat diadaptasi serta diterapkan oleh daerah. Sehingga menjadi variasi aktivitas wisata yang dapat menarik kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik," ujar Wirasto.

Kegiatan kedua adalah site visit ke destinasi yang menjadi role model pengembangan. Dengan langkah tersebut diharapkan, para Kepala Dinas mendapatkan masukan model pengembangan destinasi wisata di daerahnya masing-masing.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya