Menikmati Tipat Bali Di Desa Transmigrasi

Menikmati Tipat Bali Di Desa Transmigrasi - GenPI.co
Kecerian saat menikmati sajian tipat Bali di Gorontalo.

Tengah hari yang panas tak membuat Citra Mentari, staf Burung Indonesia, urung  menyusuri Desa Sari Murni, Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato. Citra Mentari bersama timnya sedang  melakukan survey untuk membuat paket ekowisata di desa-desa di Randangan.

"Kami sedang melakukan survey ekowisata, salah satu yang kami lalukan adalah mendata potensi desa Sari Murni," ujar Citra Mentari, Rabu (6/3/).

Saat berada di desa ini, Citra menyinggahi salah sayu warung yang dikelola oleh warga desa. Warung sederhana ini menyajikan kuliner tipat, salah satu makanan khas Bali. Sebagian besar warga desa ini  berasal dari Pulau Bali yang mengikuti program transmigrasi tahun 1982. Sehingga desa ini memiliki budaya Bali yang kental, termasuk sajian makanan khasnya.

"Tipat ini sajian kuliner menarik di daerah di luar Bali," ujar Citra Mentari.

Bahan yang disiapkan untuk membuat tipat adalah lontong atau tipat, kangkung, kacang panjang, tauge, tahu cina, kacang tanah yang sudah digoreng, terasi bakar, bawang putih, cabai rawit setan, petis, gula merah dan asam jawa.

Menikmati tipat di desa ini sangat nikmat, karena cuaca iklimnya yang panas sepanjang hari. Ulekan bumbu sangat terasa aroma khasnya, ini yang membuat selera terus menyukai olahan ini. Rasa gurih pedas bercampur kesegaran sayuran adalah kombinasi yang pas, dimakan saat perut mulai lapar.

"Kesegaran sayurnya cocok, juga bumbunya," ujar Citra Mentari.

Menikmati Tipat Bali memang memberi sensasi tersendiri. Kuliner akan dicatat Citra Mentari sebagai salah satu daya tarik yang menawan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya