Deram-deram, Camilan Kesultanan Melayu Tempo Dulu

Deram-deram, Camilan Kesultanan Melayu Tempo Dulu - GenPI.co
Kue Deram-deram. (Foto: Milyawati)

GenPI.co - Salah satu makanan ringan khas dari Tanjungpinang adalah deram-deram. Kue ini adalah camilan khas dari Pulau Penyengat. Deram-deram bisa kamu jadikan sebagai oleh-oleh sebab kue ini cukup tahan lama. 

Konon cerita dari masyarakat Penyengat, deram-deram pernah dijadikan camilan di kesultanan Melayu sehingga sampai saat ini deram-deram masih banyak dipilih para pelancong yang mengunjungi Tanjungpinang sebagai cenderamata.

“Ini kesukaan saya kalau pergi ke Penyengat. Ya, belinya ini untuk dibawa pulang. Kalau saya yang rasa, enaknya emang yang dibuat orang Penyengat.” ujar Amalina, salah satu penyuka deram-deram.

Amalina yang berasal dari Tarempa juga pernah mencicipi kue yang sama di daerahnya. Di Kabupaten Anambas menyebutnya kue Senyincin. Bahan pembuatannya sama, namun warna dan teksturnya agak berbeda.

“Kalau di kampung saya tidak berwarna cokelat gelap begini. Tapi, warna kuning kecoklatan. Sebelum digoreng, dibalut dengan tepung beras yang dicampur air. Sama seperti kita mau goreng pisang. Teksturnya juga lebih keras.” jelasnya.

Untuk membuat kue ini cukup mudah. Adapun bahan yang disiapkan adalah gula merah, tepung beras, air, dan minyak goreng. Cara pembuatannya yaitu pertama cairkan gula merah dengan menambahkan air secukupnya diatas didalam panci. Panaskan dengan api kecil.  Lalu, campurkan dengan tepung beras, kemudian aduk hingga rata dan mengental. Diamkan adonan selama satu malam. 

Setelah itu bentuk bulat seperti cincin dan goreng dalam minyak yang banyak. Goreng sampai berwarna kecoklatan. Angkat dan tiriskan. Deram-deram siap disajikan untuk bersantai


Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya