Ini Filosofi Bubur Merah Putih untuk Ganti Nama

Ini Filosofi Bubur Merah Putih untuk Ganti Nama - GenPI.co
Bubur merah putih

GenPI.co - Mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kamu mendengar hal tentang ganti nama, harus menghadirkan bubur merah dan bubur putih sebagai simbolis atau biasa disajikan juga pada pemberian nama saat bayi baru lahir.

Seiring berkembangnya zaman, banyak pula yang mempertanyakan hal tersebut 'mengapa harus bubur merah putih?' Namun pada saat penyajiannya pun terkadang cukup berbeda. Ada yang meletakan bubur putih di bagian atas bubur merah, ada juga dengan cara berdampingan namun tetap dalam satu mangkuk.

Namun, ternyata asal mulanya kebiasaan tersebut dibawa oleh kepercayaan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Yang membedakan kedua daerah tersebut dari peletakan buburnya. Pada adat Jawa Tengah meletakan bubur putih di atas bubur merah, yang mengambarkan sebuah sel telur telah lahirnya seorang bayi dalam sebuah keluarga.

Sedangkan adat pada Jawa Barat, menyajikan bubur dengan bersampingan, walau memiliki peletakan yang berbeda namun tetap memiliki makna yang sama. Kepercayaan masyarakat setempat bubur merah dan putih melambangkan keberanian dan kesucian dengan harapan bayi yang baru lahir tersebut memiliki kedua sifat baik tersebut.

Filosofi tersebutlah yang diikuti oleh beberapa orang dengan harapan, saat menganti nama dengan menghidangkan bubur merah putih dapat kembali suci layaknya dilahirkan kembali. Bubur yang disediakan disajikan untuk penghormatan sang pemilik acara sebagai ucapan syukur. Lalu setelah acara selesai biasanya bubur diberikan kepada masyarakat setempat untuk dapat dinikmati bersama-sama. 


Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya