IKEA Baru Sekarang, Orang Palembang Sejak Ratusan Tahun Silam

IKEA Baru Sekarang, Orang Palembang Sejak Ratusan Tahun Silam - GenPI.co
Rumah Limas di Palembang bisa dibongkar Pasang, Mirip perabotan IKEA.

Rumah Limas utama tempat dimana turis bisa masuk, didirikan pada tahun 1830 dan dimiliki oleh Syarif Abdulrahman al-Habsyi. Ia adalah seorang kepala komunitas Arab di Palembang pada masa penjajahan Belanda.

Sementara rumah kedua tempat rumah Limas biasa difoto berdiri pada tahun 1835 dan dimiliki oleh Syarif Ali. Ia merupakan seorang kepala komunitas Arab sebelum Syarif Abdulrahman al-Habsyi menjabat.

Pemandu Rumah Limas Nurlela Susianti memberi penjelasan mengenai sejarah Rumah Limas. Ia menuturkan, rumah Limas utama pernah dibeli dan dibawa keluar dari Palembang. Bangunan itu salinya berdiri di belakang kantor walikota Palembang di jalan merdeka. Lalu oleh Pangeran Punto rumah ini dibeli dan dibongkar, lalu dibawa ke daerah Pemulutan, 12 kilometer di selatan kota Palembang. Rumah ini akhirnya kembali lagi ke Palembang dan dipindahkan ke bagian belakang Museum Balaputradewa.

Dalam proses perpindahan inilah bagian belakang yang asli dari rumah utama tertinggal di lokasi terakhir sebelum masuk ke Museum.

Rumah Limas di Museum Balaputradewa bisa dilihat setiap hari dari pukul 10.00 hingga 16.00 WIB. Untuk masuk ke Museum, traveler cukup membayar Rp 3.000.

Lokasi bangunan ini juga mudah dicapai. Dari bandara Sultan Mahmud Badaruddin II,  bisa langsung menumpang LRT dari stasiun Bandara dan turun di Stasiun LRT Garuda Dempo, dari sana perjalanan dilanjutkan dengan menaiki ojek online langsung ke Museum Balaputradewa. Biaya LRT Rp5 ribu. Sementara biaya ojek online kurang lebih Rp4 ribu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya