Prasasti Ungkap Sejarah Literasi Palembang

Prasasti Ungkap Sejarah Literasi Palembang - GenPI.co
Prasasti Talang Tuo (foto: mongabay.co.id)

GenPI.co— Budaya menulis dan membaca telah berkembang sangat lama di Palembang, umurnya bahkan lebih awal daripada usia Palembang sendiri. 

Palembang secara resmi dianggap berdiri pada tahun 682 masehi, sementara budaya membaca dan menulis telah dilihat ada di Palembang oleh cendekiawan Buddha asal China sejak tahun 671 masehi. 

Cendekiawan itu adalah I-Tsing. Dia hendak mendalami Buddha di India, sebagai persiapan untuk itu, dia belajar bahasa India dan tata cara India di Palembang, selama beberapa tahun. 

Di Palembang dia melihat banyak pelajar Buddha membaca dan menyalin berbagai literatur agama. I-Tsing lalu memuji Palembang sebagai tempat yang harus dikunjungi untuk belajar agama Buddha. 

Tradisi menulis dan membaca diteruskan dengan pembuatan prasasti. Pada prasasti dituliskan pesan-pesan yang hendak disampaikan oleh raja, prasasti lalu didirikan di tempat yang ramai agar bisa dibaca oleh warganya. 

Salah satunya adalah prasasti Kedukan Bukit. Prasasti ini berasal dari tahun 682 masehi dan ditemukan di kampung Kedukan Bukit, 35 Ilir, Palembang. 

Prasasti ini menggunakan bahasa Melayu Kuno dan ditulis dalam aksara Pallawa. Isinya mengenai  pendirian kedatuan Sriwijaya. 

Penguasa Sriwijaya cukup aktif dalam menulis prasasti, terbukti ada banyak prasasti yang ditemukan di Palembang untuk berbagai keperluan. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya