Kajian Gus Baha: Hukum Kurban Ayam pada Iduladha

Kajian Gus Baha: Hukum Kurban Ayam pada Iduladha - GenPI.co
Kajian Gus Baha: Hukum Kurban Ayam pada Iduladha - Gus Baha (Foto: YouTube)

Ketika ditanya, "Apa ini kurban?" jawabnya, "tidak".

"Lah kok ayam, apa ada dasarnya (dalil) kurban ayam?" "Tidak," jawab Ibnu Abbas.

Pokoknya kata Allah, يوم أكل وشرب (yaumu aklin wa syurbin). Yang penting aku turuti perintah Allah, hari makan-makan.

BACA JUGA:  3 Zodiak Paling Cuek, Mereka Sangat Emosional dan Sensitif

Ingat itu, jangan tidak sama sekali. Makanya dalam sebagian hadis, ulama itu khilaf (berbeda pendapat). Menurut Imam Al-Qurtubi, ada kemungkinan boleh kurban ayam. Tetapi, jangan ditaruh masjid nanti ditertawakan orang.

"Paham ya? Alasan Imam Qurtubi masuk akal, Nabi bersabda, orang yang berangkat Jumatan awal (jam 08.00-09.00 pagi) itu fakaannama qorroba badanatan (seolah-olah dia berkurban unta)," ungkap Gus Baha.

BACA JUGA:  Kajian Gus Baha: Allah Cinta Orang Bekerja Meski Tak Salat Jemaah

Sementara itu, kata Gus Baha, kalau agak mepet, misalnya jam 10.00 pagi itu seperti kurban sapi. Kalau dekat misalnya jam 11.30 itu sama dengan kurban ayam.

Redaksi hadisnya fakaannama qorroba dajaatan (فَكَأنَّما قَرَّبَ دَجَاجَةً). Terakhir, kata Nabi, kalau Jumatan mendekati khatib akan naik mimbar sama dengan kurban telur. Nabi mengistilahkan itu "kurban". Paham maksud saya?

BACA JUGA:  Kajian Gus Baha: Istri Jangan Lakukan Ini pada Suami, Bisa Ngeri

"Berarti, ketika Iduladha kurban telur satu kilo namanya kurban. Paham kan maksud saya? Tapi, agar tidak kontroversi jangan dibawa ke masjid. Pokoknya dipakai sendiri saja. Kalau dibawa masjid kan lucu," beber Gus Baha.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya