Sang Pemanah, Karya Terbaru dari Paulo Coelho

GenPI.co - Penerbit Gramedia Pustaka Utama kembali menerbitkan karya penulis asal Brasil, Paulo Coelho. Novel terbaru Paulo yang berjudul The Archer resmi diterbitkan di Indonesia dengan judul Sang Pemanah. 

Kisah novel ini diilhami dari pengalaman Paulo belajar memanah, yang kemudian dikembangkan menjadi cerita fiksi. 

BACA JUGA: Nadiem Makarim Dilantik Mendikbudristek, Bambang Brodjonegoro Out

Dalam cerita yang disampaikan dengan sederhana, Paulo bercerita tentang pokok-pokok penting dalam kehidupan, antara lain kerja keras, antusiasme, berani mengambil risiko, tidak takut gagal, dan menerima hal-hal tak terduga yang disodorkan oleh nasib.

“Hidup itu sederhana, kita lah yang membuatnya rumit. Sebuah dongeng atau cerita mampu menyusup ke bagian tersembunyi dari diri kita," ujar Paulo dalam keterangan resmi yang diterima GenPI.co. 

"Untuk mempelajari esensi kehidupan dengan memperhatikan hal-hal sederhana, yang mengelilingi kita. Inilah ide penulisan Sang Pemanah,” sambungnya.

Di dalam novel ini, Paulo juga menyampaikan segala hal, mulai dari persahabatan, hingga pentingnya arti sebuah busur dan juga pentingnya konsentrasi. 

"Itulah hidup. Kita belajar dengan menjalani hidup kita sepenuhnya.” imbuhnya. 

Novel Sang Pemanah yang terbit di Indonesia memiliki keistimewaan yang membedakannya dengan edisi internasional The Archer.

Jika di edisi internasional tokoh utamanya berdarah Jepang bernama Tetsuya, di edisi Indonesia sang pemanah adalah Gandewa, seorang laki-laki yang diceritakan memiliki kemahiran jemparingan. 

Jemparingan merupakan seni memanah khas Kerajaan Mataram dari Yogyakarta. Gandewa adalah pemanah ulung yang pernah sangat terkenal, tapi telah mengundurkan diri dari dunia ramai.

Suatu hari, seorang anak lelaki datang mencarinya bersama seorang asing. Begitu banyak yang ditanyakan anak ini dan Gandewa menjawab dengan menggambarkan Jalan Busur serta prinsip-prinsip utama dalam menjalani kehidupan yang bermakna.

BACA JUGA: Titah Jokowi Jitu, Aparat Tembak Tewas 9 Anggota KKB Papua 

Dengan menggunakan pola penceritaan di mana sang tokoh utama mencari makna hidup lewat perjalanan, novel ini diharapkan dapat menyamai kesuksesan novel legendaris Paulo Coelho terdahulu, Sang Alkemis. (*)