Malam Lailatulqadar, 4 Amalan Terpuji 10 Hari Terakhir Ramadan

04 Mei 2021 07:55

GenPI.co - Sepuluh hari terakhir Ramadan sangatlah istimewa karena adanya malam Lailatulqadar. Malam itu dinilai lebih baik dari seribu bulan. 

Malam Lailatulqadar akan terjadi fenomena istimewa yang tak bisa dilihat secara nyata, tapi bisa dirasakan kehadirannya. 

BACA JUGABegini Aturan dan Bacaan Doa I’tikaf di Bulan Ramadan, Catat Ya!

Para malaikat datang dengan jumlah sangat banyak berbondong-bondong turun ke bumi memenuhi dua pertiga alam jagad raya, hingga langit terasa sesak.

Bahkan hadis riwayat Thayalisi dalam Musnadnya No.2545 menyebutkan, “ Lailatul qadar itu pada malam 27 atau 29, sungguh malaikat yang turun pada saat itu ke bumi lebih banyak dari jumlah batu kerikil” Juga bisa dibaca dalam Surat Al Qadr [97] ayat 4.

Amalan-amalan Rasulullah SAW yang istimewa tidak dikerjakannya pada hari lain. Sebagai umatnya, tentu patut meneladaninya. 

Dikutip dari laman kemenag, berikut empat amalan terpuji di 10 hari terakhir Ramadan.

1. Perpanjang salat malam

Disebutkan bahwa pada 10 malam terakhir, Rasulullah SAW tidak tidur, lambung beliau dan para sahabat amat jauh dari tempat tidur. 

Beliau menghidupkan malam-malam tersebut untuk beribadah, shalat, zikir, dan lain-lain hingga waktu fajar. 

Kebiasaan beribadah di 10 malam terakhir ditularkan kepada seluruh anggota keluarga beliau untuk sama-sama menikmati kesyahduan beribadah sepanjang malam. Sebagaimana penuturan Aisyah RA.

BACA JUGAKisah Mualaf: Aku Percaya Semua Agama Baik, dan Islam Jiwaku

“Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim) 

2. Tingkatkan sedekah 

Menjadi salah satu amalan utama di 10 hari terakhir sebagai ungkapan syukur atas nikmat dipertemukan Ramadan, serta sebagai penyempurna ibadah puasa dan ibadah-ibadah individu lainnya. 

Karena tidaklah sempurna keimanan dan kualitas ibadah seseorang kecuali jika adanya keseimbangan antara ibadah ritual dan ibadah sosial. Sebagaimana firman Allah SWT.

“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (Qs. As-Sajdah: 16). 

Bersedekah di 10 hari terakhir tidak hanya diterjemahkan dengan sedekah wajib berupa zakat fitrah dan zakal mal, tetapi juga dianjurkan memperbanyak sedekah sunnah dalam rangka berbagi kebahagiaan dan memberikan bekal makanan di Idulfitri bagi duafa. 

Untuk bersedekah dapat berbentuk seperti harta, pangan, pakaian, paket sedekah untuk yatim dan duafa. 

3. Melakukan iktikaf 

Iktikaf berarti berdiam di masjid dalam rangka beribadah kepada Allah SWT. 

Tidaklah seseorang keluar dari masjid, kecuali untuk memenuhi hajatnya sebagai manusia. Iktikaf memiliki kekhususan tempat dan aktivitas yaitu masjid dengan aktivitas ibadah mendekatkan diri kepada Allah dengan berzikir, berdoa, membaca Al-Qur’an, salat sunnah, bersalawat, bertobat, beristigfar, dan lainnya. 

Iktikaf dianjurkan setiap waktu, tetapi lebih ditekankan memasuki sepuluh malam terakhir Ramadhan sebagaimana penuturan Abdullah bin Umar RA.
Rasulullah SAW beriktikaf pada sepuluh hari terakhir bulan ramadan. (HR. Muttafaq ‘alaih) 

Di masa pandemi covid19 ini, kemungkinan sebagian umat Islam tidak dapat beriktikaf di masjid, namun seluruh aktivitas iktikaf dapat dilakukan di rumah. 

Jika ingin tetap melakukan iktikaf secara individu di masjid, agar dilakukan dengan memenui protokol kesehatan seperti berbadan sehat, membawa sajadah sendiri, memakai masker, berwudu kembali di masjid, dan tidak bersalaman. 

4. Tilawah Al-Qur’an 

Meningkatkan membaca Al-Qur’an menjadi salah satu ibadah utama di sepuluh hari terakhir Ramadan.

Tidak sedikit umat Islam yang larut dalam tilawah Al-Qur’an sepanjang malam baik di masjid maupun di rumah. 

Tilawah Al-Qur’an merupakan ibadah ringan dan memiliki keutamaan yang besar.

Tradisi mengejar khataman Al-Qur’an di akhir Ramadhan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi pribadi muslim, khususnya mereka yang setiap hari sibuk bekerja, sehingga khataman Al-Qur’an sebanyak satu kali menjadi target realistis. 

Apapun bentuk motivasinya, tilawah Al-Qur’an harus lebih digiatkan di sepuluh hari terakhir Ramadan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co