Mudik Dilarang, Wisata dan Pusat Keramaian Harusnya Dibatasi

07 Mei 2021 17:04

GenPI.co - PP Muhammadiyah berharap pemerintah membatasi kegiatan wisata dan pusat keramaian lainnya supaya konsisten karena telah melarang mudik.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan sebaiknya semua kalangan mengikuti aturan larangan mudik yang telah ditetapka pemerintah demi mencegah dan mengatas pandemi.   

BACA JUGA: Ribuan Kendaraan Pemudik Dipaksa Putar Balik

“Memang berat meninggalkan tradisi mudik yang memiliki manfaat positif bagi persaudaraan di tempat asal. Tetapi karena situasi pandemi maka akan lebih maslahat bila semua pihak bersikap seksama,” katanya dalam keterangan tertulis yang dikutip Jumat (7/5).

Haedar mengatakan sikap seksama bukanlah takut dan paranoid, tetapi bagian dari ikhtiar mengatasi pandemi.

“Kita juga berharap pemerintah membatasi kegiatan wisata dan pusat keramaian lainnya agar konsisten. Apalah artinya mudik dilarang kalau pusat-pusat keramaian publik dilonggarkan,” tegas Haedar.

Menurut Haedar, mencegah dan menahan diri dari segala bentuk kerumunan serta keadaan yang membuat mudarat tentu harus diutamakan bagi setiap warga  bangsa yang baik.

“Lebih-lebih bagi muslim yang berpuasa dan berhasil dengan puasanya dalam pengendalian diri,” kata Haedar.

Haedar juga menyoroti mengenai pusat-pusat pembelanjaan membludak dengan pengunjung. Di masa normal pemandangan itu lumrah dan menjadi ciri khas masyarakat di negeri ini ketika menyambut Hari Raya.

Namun menjadi tidak normal dan mengkhawatirkan karena saat ini pandemi Covid-19 belum juga reda.

Haedar mengatakan beban hidup masyarakat Indonesia semakin berat akibat pandemi ini. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut jumlah penduduk miskin pada September 2020 sebesar 27,55 juta orang.

Setahun pandemi berjalan, orang miskin di Indonesia bertambah 2,76 juta. Menurut Haedar, bagaimana mengatasi penambahan jumlah kemiskinan tersebut tentu bukan masalah sederhana.

“Betapa berat beban hidup saudara-saudara sebangsa yang mengalami derita hidup serba berkekurangan dan keterbatasan, hanya untuk memperoleh sesuap nasi setiap hari pun sungguh berat, meski mendapat bantuan sosial,” ucapnya.

Haedar mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk berempati dan peduli pada saudara-saudara sebangsa yang terpapar Covid-19 dengan kondisi psikologisnya.

“Pernahkah terpikir, betapa di antara kita tidak terasa sudah kehilangan orang-orang terdekat yang tidak sapat berjumpa lagi karena menghadap Tuhan terkait wabah Covid-19 ini?,” ucap Haedar.

Haedar juga mengimbau bagi kaum muslim penting menunjukkan suri teladan atau uswah hasanah.

BACA JUGA: Pemudik Naik Truk Sayur, Ketahuan Polisi Disuruh Putar Balik

Menurutnya, puasa Ramadan bagi setiap muslim dapat dijadikan jalan ruhani pengendalian diri, antara lain tetap waspada dengan wabah Covid-19  dengan tetap mengikuti prokes.

“Ingat banyak saudara kita yang kekurangan dan terdampak pandemi. Selaku insan beriman mesti menunjukkan sikap empati, simpati, dan peduli sebagai wujud ihsan dan kesalehan,” imbuh Haedar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ridho Hidayat

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co