GenPI.co - Publik belum lama ini digemparkan dengan kabar pengungkapan dugaan korupsi bansos covid-19 sebesar Rp 100 triliun oleh penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
Menanggapi hal itu, peramal Denny Darko mencoba mengungkap motif Novel mengungkap kasus tersebut, meski hanya baru dugaan.
Terlebih, pengungkapan korupsi tersebut terjadi usai Novel dan 74 anggota KPK tak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK).
BACA JUGA: Denny Darko Mendadak Bicarakan KPK, Nama Fahri Hamzah Disebut
"Yang saya takutkan ini ada strategi Novel untuk Bandung Lautan Api, yang mana dia sudah tidak ada di KPK lagi, jadi, dibongkar saja," ucap Denny di YouTube-nya, dikonfirmasi GenPI.co, Sabtu (22/5).
Denny menjelaskan, Novel kemungkinan besar membongkar kasus tersebut lantaran menduga tidak ada yang berani.
Dengan demikian, Novel merasa posisinya sudah tak aman, maka berani mengungkapkan meski belum diselidiki lebih lanjut.
Padahal, kata Denny, seorang penyidik KPK sebelum mengungkapkan kasus korupsi harus dalam kondisi senyap.
BACA JUGA: Ramalan Denny Darko Jleb Banget, 75 Pegawai KPK Nonaktif Bakal..
Sebab, jika dilakukan terang-terangan akan berpotensi menghilangkan bukti yang sudah ada.
"Seorang penyidik harus melakukan ini dalam kondisi senyap tidak ada yang tahu tiba-tiba tangkap tangan seperti itu, tapi ini kenapa, kok, diomongin dulu nanti orang-orang lari," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News