Terkait Dana Palestina, Ustaz Adi Hidayat Harus Jawab ini!

02 Juni 2021 12:10

GenPI.co - Pegiat media sosial Ade Armando akui Ustaz Adi Hidayat (UAH) memang berpengaruh.

Hal itu dibuktikan hanya dalam waktu 6 hari dia berhasil mengumpulkan dana donasi untuk masyarakat Palestina sebesar Rp 30 miliar.

Namun terkait itu, Ade mengatakan perlu pula dicek, apakah kegiatannya mengumpulkan dana untuk Palestina ini memperoleh izin dari pihak yang berwenang.

BACA JUGA:  Jaksa Minta Banding, Akademisi Sepakat! Vonis Rizieq Memang...

“Tanpa penuduh apapun, kegiatan penggalangan dana seperti yang dilakukan Adi ini sebenarnya menimbulkan banyak pertanyaan yang harus dijawab,” katanya dalam kanal YouTube Cokro TV.

Dosen Komunikasi UI itu menjelaskan, dari dana Rp 30 miliar tersebut, yang disalurkan melalui International Networking for Humanitarian (INH) mencapai Rp 10.2 miliar.

BACA JUGA:  Nasib 75 Pegawai KPK Pasca Teman-temannya Dilantik, Kata Firli...

Sementara melalui Duta Besar Palestina, uang yang disalurkan mencapai Rp 14,3 miliar.

Sementara sisanya yakni Rp 5 miliar untuk pendidikan SDM Palestina bekerjasama dengan kampus-kampus di Indonesia.

BACA JUGA:  UAH Difitnah, MUI Bereaksi, Eko Kunthadi Siap-siap

“Ini semua kelihatan tampak baik-baik saja. Tapi benarkah uang yang terkumpul adalah Rp 30 miliar? Mungkinkah angkanya lebih tinggi atau jauh lebih tinggi dari itu” tanya Ade Armando.

Ade juga mempertanyakan mengenai organisasi INH tempat dana pengalangan dana itu disalurkan.

“Dari penelusuran saya diketahui bahwa INH adalah sebuah organisasi yang berdiri tahun lalu. Tapi jangan mengira ini adalah sebuah organisasi besar di luar negeri,” Beber dia.

Dia mengatakan bahwa organisasi itu berlokasi di Bogor, di bawah pengawasan Ustaz Adjie Muslim yang memang memiliki program bantuan bagi korban perang, bencana alam, pendidikan dan investasi.

“Pertanyaannya, benarkah Rp 10.2 M dana itu akan diserahkan kepada rakyat Palestina, bukan kepada Hamas, misalnya. Atau bukan untuk membangun gedung untuk keperluan pengembangan oreganisasi INH itu sendiri,” ucap Ade Armando.

Pertanyaan-pertanyaan lainnya adalah mengenai siapa saja yang jadi donatur, apakah donatur itu memperoleh informasi tentan apa yang dilakukan dengan donasinya.

“Apakah pengumpulan dana sudah dihentikan, atau masih dilakukan? Ada kah fee yang diambil oleh Adi Hidayat? Kalau ada, berapa besar jumlahnya?,” tanya Ade Armando.

Ade menegaskan bahwa pertanyaan di atas tidak mengada-ada. Sebab pengadaan dana semacam ini perlu dilakukan secara transparan dan akuntabel, sama seperti pengelolaan keuangan negara oleh pemerintah.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co