Nadiem Jangan Memaksa, Risikonya Besar

08 Juni 2021 12:20

GenPI.co - Pemerintah dalam hal ini Mendikbudristek Nadiem Makarim tidak bisa memaksa pembelajaran tatap muka (PTM) dilakukan serentak di seluruh Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Koordinator Nasional Perhimpunan pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim di Jakarta, Senin (7/6) 

Pasalnya, ada risiko yang membayangi lantaran pandemi Covid-19 masih mengintai.

BACA JUGA:  2 Tokoh Jumpa di Bawah Patung Bung Karno, Gerindra Sebut Sinyal

“Kami apresiasi adanya buku panduan penyelenggaraan pembelajaran Pauddikdasmen di Masa Covid-19 yang sangat lengkap dan detail untuk persiapan PTM tetapi jangan lupakan risikonya juga," kata dia.

Menurut Satriwan, ada dua indikator yang harus dipenuhi agar PTM dapat diselenggarakan. Indikator ini menurutnya tidak bisa ditawar-tawar.

BACA JUGA:  Sebut Harun Masiku dan KPK, Petrus: Itu Tuduhan Orang Sakit Jiwa!

Pertama, jelas dia, tuntasnya vaksinasi guru dan tenaga kependidikan. 

Indikator kedua, sekolah sudah memiliki memenuhi 11 item yang menjadi syarat PTM.

BACA JUGA:  Analisis Pengamat Soal Pertemuan AHY dan RK, Isinya Mengejutkan

Satriwan mengungkap hanya sekolah yang sudah memenuhi dua hal ini dan telah diberikan asesmen oleh Pemda setempat yang boleh menggelar PTM.

Lebih lanjut dia menyebut ada 435 ribu sekolah di Indonesia yang tersebar di di 514 kota/kab dan 34 provinsi.

Kebijakan tatap muka Menteri Nadiem tidak bisa diterapkan di semua sekolah tersebut. 

 "Ada daerah yang sudah bisa melakukan PTM tetapi ada juga yang masih PJJ," tandas Satriwan. (JPNN/ GenPI)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co