GenPI.co - Petugas Balai Konservasi Borobudur (BKB) membuka penutup stupa Candi Borobudur setelah sekitar 7 bulan dipasang untuk mengantisipasi hujan abu vulkanik dari dampak erupsi Gunung Merapi.
Koordinator Aspek Pemanfaatan Balai Konservasi Borobudur Yudi Suhartono mengatakan penutup stupa ini dipasang pada November 2020 lalu.
“Pembukaan penutup stupa berdasar berbagai pertimbangan,” katanya di Magelang, Rabu (9/6).
Yudi mengungkapkan beberapa pertimbangan antara lain kondisi Gunung Merapi melalui informasi dari BPPTKG Yogyakarta yang menyatakan hujan abu dominan ke sektor timur gunung.
“Hujan abu dominan ke timur Gunung Merapi maksimal sejauh delapan kilometer dari puncak gunung,” ujarnya.
Sedangkan untuk potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas ke arah selatan dan barat daya Gunung Merapi sejauh lima kilometer dan tiga kilometer ke tenggara sejauh tiga kilometer.
“Dari informasi itu sementara kondisi Candi Borobudur aman dari erupsi Merapi,” ucapnya.
Menurut Yudi, terpal penutup stupa juga harus dibuka agar selanjutnya bisa dilakukan langkah konservasi supaya bebatuan penyusun Borobudur tetap terawat.
Selain itu ada berbagai masukan dan saran dari pihak terkait dengan dibukanya stupa itu harapannya turis dan masyarakat bisa melihat candi secara alami.
“Itu menjadi pertimbangan untuk membuka penutup Candi Borobudur,” paparnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News