Pengrajin Batik Candi Borobudur Sepi Pembeli

Pengrajin Batik Candi Borobudur Sepi Pembeli - GenPI.co
Ilustrasi batik. (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/pras)

GenPI.co - Kalangan pengrajin batik di Desa Candirejo, Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menyatakan permintaan produk mereka semakin menurun bahkan sepi selama pandemi Covid-19. Tak tanggung-tanggung, bahkan dalam sebulan hanya laku dua lembar kain batik.

Salah seorang pengrajin batik bernama Sariyati (37) menyampaikan hingga sekarang usahanya masih sepi karena tidak ada wisatawan yang datang.

Pengrajin batik di Desa Candirejo menggunakan pewarna alam yang dibuat sendiri, antara lain menggunakan pewarna dari daun singkong, kulit rambutan, dan daun jambu.

BACA JUGA:  Perayaan Waisak 2021 di Candi Borobudur Diganti Virtual

Harga kain batik dengan pewarna alam ini berkisar Rp800 ribu hingga Rp2,5 juta per lembar.

Menurut dia selama pandemi ini wisatawan yang datang mereka hanya belajar membatik di sapu tangan yang sudah menjadi satu paket dalam kunjungan, jarang sekali mereka membeli kain batik.

BACA JUGA:  Candi Borobudur Tutup Sementara Selama Libur Lebaran

"Selama pandemi ini dalam satu bulan hanya laku satu hingga dua lembar kain batik. Padahal, sebelum pandemi dalam satu minggu saja bisa laku puluhan lembar kain batik," ujarnya seperti yang dilansir ANTARA, Selasa, (8/6/21).

Salah seorang pengrajin batik lainnya bernama Atik (45) mengatakan dampak pandemi sangat dirasakan perajin batik di Desa Candirejo.

BACA JUGA:  5 Lokasi Paling Hits di Sekitar Candi Borobudur untuk Bersepeda

"Untung para pengrajin batik di sini mempunyai pekerjaan yang lain, seperti bertani, berdagang, dan mengelola home stay sehingga tetap bisa bertahan selama pandemi ini," katanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya