GenPI.co - Bupati Kudus, Jawa Tengah Hartopo mengaku prediksinya mengenai lonjakan kasus Covid-19 di wilayahnya usai lebaran meleset.
Hartopo mengatakan setelah sebagian masyarakat menerima vaksin Covid-19 sempat ada titik terendah penambahan positif di angka 60 kasus. Itu pun ganya gejala ringan dan sedang.
“Setelah Idul Fitri, perkiraan saya paling banyak 200an (penambahan), ternyata sekarang hampir 2.000 kasus,” katanya di acara virtual Dialog Kabar Kamis di Media Center KPCPEN, Kamis (10/6).
Hartopo mengatakan jumlah kasus saat ini melebihi angka pada peripde yang sama 2020 lalu yang mencapai 185 kasus.
Menurut Hartopo, lonjakan kasus ini dipicu oleh sejumlah faktor salah satunya vaksinasi yang menjadikan persepsi masyarakat Kudus merasa kebal virus.
“Vaksin padahal hanya untuk antibodi agar tidak ada gejala berat,” cetusnya.
Hartopo mengungkapkan faktor lain yakni budaya silaturahmi saat momen lebaran dilakukan masyarakat dengan abai protokol kesehatan, khususnya saat menikmati santap lebaran.
“Masyarakat lepas masker dan menikmati sajian yang ada saat silaturahmi ke saudara,” ucapnya.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan lonjakan kasus di Kudus dan Bangkalan karena masyarakat masih abai protokol kesehatan.
Ia menyebut lonjakan kasus di dua daerah tersebut menjadi tanggung jawab bersama.
“Bukan cuma tanggung jawab daerah itu, tapi tanggung jawab secara nasional,” paparnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News