Tegang, Donald Trump Larang China Memasarkan Produknya di AS

17 Mei 2019 03:31

GenPI.co - Komisi Komunikasi Federal (FCC) Amerika Serikat dilaporkan telah menolak permohonan perusahaan telekomunikasi asal China yang hendak menyediakan layanan telepon internasional di AS. FCC beralasan langkah itu diambil karena kekhawatiran terhadap keamanan nasional dan buntut dari ketegangan antara Washington dan Beijing. 

Pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa keputusan itu juga akan menyulitkan Huawei, produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia, untuk menjual beberapa produk karena ketergantungannya pada pemasok AS. 

Baca juga :

Gelato Vegan asal Bali Masuki Pasar Amerika Serikat 

Yuk Intip, 4 Gaya Agnez Mo Pakai Batik di Amerika 

Sutradara Livi Zheng Mencoblos Di Amerika Serikat 

Berdasarkan aturan yang akan mulai berlaku dalam beberapa hari mendatang itu, Huawei memerlukan lisensi pemerintah AS untuk membeli teknologi AS. Huawei tidak segera berkomentar. 

Menteri Perdagangan Wilbur Ross mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Presiden Donald Trump mendukung keputusan yang akan mencegah teknologi AS digunakan oleh entitas milik asing dengan cara yang berpotensi merusak keamanan nasional AS atau kepentingan kebijakan luar negeri.

Langkah dramatis itu terjadi ketika pemerintahan Trump secara agresif melobi negara-negara lain untuk tidak menggunakan peralatan Huawei dalam jaringan 5G generasi berikutnya. Langkah itu juga diumumkan hanya beberapa hari setelah pemerintah Trump memberlakukan tarif impor baru pada barang-barang China di tengah perang dagang yang memanas.

Departemen Perdagangan mengatakan langkah itu dilakukan setelah Departemen Kehakiman Amerika Serikat mengeluarkan dakwaan terhadap Huawei pada Januari dan beberapa entitas yang mengatakan perusahaan itu berkonspirasi untuk memberikan layanan keuangan yang dilarang dilakukan ke Iran. Mereka menambahkan, AS memiliki dasar yang masuk akal dan menyimpulkan jika Huawei terlibat di kegiatan yang bertentangan dengan kebijakan AS.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co