GenPI.co - Pemda DIY meminta pemerintah daerah kabupaten dan kota untuk mengoptimalkan fungsi selter. Anggaran Rp 7 miliar dikucurkan guna selter tersebut.
Sekda DIY, Baskara Aji mengatakan selter perlu dilakukan karena menumpuknya pasien Covid-19 di 27 rumah sakit rujukan hingga Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur sudah di atas 90 persen tiap harinya.
"Kita melakukan filtering, untuk mereka yang terpapar Covid-19 dan membaik atau tidak terlalu membutuhkan layanan rumah sakit, maka kemudian ditampung di rumah sakit lapangan maupun selter-selter di desa maupun yang yang disediakan kabupaten/kota," ujar Baskara Aji, dilansir dari Ayoyogya.
Lebih lanjut, kata Baskara Aji, pemanfaatan selter di desa dan kabupaten/kota secara optimal diharapkan bisa mengurangi beban rumah sakit rujukan dalam menangani pasien positif Covid-19.
Dengan demikian, BOR di rumah sakit bisa berkurang. Selter-selter yang berada di kabupaten/kota dan desa tersebut juga menampung sebagian pasien Covid-19 yang tidak bisa isolasi mandiri (isoman) di rumah.
Sebab tidak semua rumah memenuhi syarat untuk dijadikan tempat isoman.
Pengelolaan selter dilakukan melalui kerja sama Pemda DIY, kabupaten/kota, dan desa.
Pemda mengucurkan anggaran sekitar Rp7 miliar untuk permakanan di selter-selter.
"Kita juga mohon kabupaten/kota dan desa juga berbagi kalau ada isoman di rumah bisa dibantu alokasi yang ada (untuk permakanan) khususnya yang ada isoman di rumah," ungkapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News