3 Alasan Kecanduan Sabu, Barang Haram Yang Dipakai Nia Ramadhani

08 Juli 2021 16:55

GenPI.co - Penangkapan pasangan selebritas Nia Ramadhani dan suaminya Ardie Bakrie karena narkoba makin menambah panjang selebritas yang menyalahgunakan barang haram itu.

Barang bukti berupa narkotika jenis sabu-sabu ditemukan pihak Kepolisian di kediamannya di Pondok Pinang, Jakarta Selatan pada Rabu (7/7/2021).

Sabu tergolong narkotika mematikan yang dapat merusak kesehatan hingga menyebabkan kematian. Sudah seperti candu, para pemakainya pun susah lepas dari pengaruh barang haram itu.

BACA JUGA:  Terungkap Alasan Klise Nia Ramadhani dan Suami Pakai Sabu

Dokter Hari Nugroho dari Institute of Mental Health Addiction And Neurosience (IMAN), menjelaskan bahwa efek mengonsumsi narkoba semisal sabu, inex, ganja atau magic mushroom, bisa menimbulkan efek halusinasi.

Di samping itu, ada faktor lain yang dapat mempengaruhi seseorang mudah terjerat sabu. Apa saja itu?

BACA JUGA:  Nia Ramadhani dan Suami Doyan Nyabu, Ketahui Dampak Buruknya

Rasa Penasaran

Rasa penasaran merupakan salah satu insting alami manusia. Banyak remaja yang menjadi pecandu narkoba karena diawali oleh eksperimen dengan obat-obatan dan alkohol atas dasar rasa penasaran seperti apa rasanya. 

Walaupun mereka memahami bahwa narkoba buruk, tetapi mereka tetap tidak percaya hal tersebut akan terjadi pada dirinya sehingga memutuskan nekat untuk coba-coba.

Ada juga yang menggunakan narkoba untuk mendapatkan pengakuan status sosialnya, juga untuk merasakan pengalaman yang sama dengan teman-temannya.

Pengaruh Lingkungan

Salah satu alasan paling umum mengapa seseorang tergoda mencoba menggunakan narkoba dari pengaruh luar (lingkungan), baik secara langsung maupun tidak langsung. 

Saat ini manusia hidup di era dimana penggunaan narkoba dibicarakan secara terbuka dan bahkan dipromosikan oleh orang-orang penting. Ini yang kemudian memengaruhi rasa ingin tahu dan memicu keinginan untuk mencoba-coba.

Kecanduan Obat Tertentu

Beberapa obat sering disalahgunakan karena efeknya yang “membius”, bahkan pada kasus yang tidak disengaja sekalipun. Salah satunya adalah obat golongan opiat.

Pada awalnya opiat (misalnya seperti oxycodone, percocet, vicodin, atau fentanyl) diresepkan dokter untuk mengatasi rasa sakit luar biasa. 

Obat-obatan opium memang sangat efektif untuk mengatasi rasa sakit yang tidak tertahankan, misalnya selama terapi kanker atau perawatan pasca-pembedahan.

Ada juga yang menggunakan ekstasi untuk menghilangkan gejala cemas berlebihannya dalam situasi sosial tertentu. Namun seiring berjalannya waktu, seseorang cenderung meningkatkan dosisnya tanpa seizin dokter.

Ini yang menyebabkan secara tidak sengaja mereka ketergantungan pada obat tersebut.(*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co