Dorong Santri Go Digital, RMI PBNU & AWS Gelar Pelatihan

GenPI.co - Dalam rangka mewujudkan daya saing santri dalam bidang teknologi, Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU bekerjasama dengan Amazon Web Service (AWS) menggelar program Laptop for Builders.

AWS merupakan layanan berbasis Cloud Computing yang disediakan oleh Perusahaan Amazon.com. Kerjasama ini berbentuk pelatihan bagi 20 Pesantren terpilih dan telah dilatih langsung oleh para ahli dari AWS.

“Program ini membekali para santri tentang keterampilan-keterampilan baru yang dibutuhkan pada saat ini, seperti cloud computing dan complex problem solving skil,” jelas Hatim Gazali selaku Program Manager Laptop for Builders dalam keterangan resminya, Minggu (11/7).

BACA JUGA:  Alhamdulillah, Santri di 12 Ponpes Dapat Laptop dari XL Axiata

Program ini telah berjalan sejak bulan Desember 2020 dan diikuti total 100 Santri yakni 20 Master Trainer dan 4 Teachers dari masing-masing 20 Pesantren peserta.

Para santri peserta dari program ini difasilitasi masing-masing 1 (satu) laptop sebagai media belajar. Laptop yang diserahkan ke peserta merupakan program Laptop For Builders dari AWS.

BACA JUGA:  Desainer Wignyo Rahadi Gelar Pelatihan Menenun Bareng Santri

Santri yang mengikuti program pelatihan ini telah mengenal dasar-dasar dari teknologi cloud computing, pembuatan website, database, publikasi ilmu-ilmu agama dan kajian melalui website dan dikembangkan dengan pembuatan start up terutama yang berkaitan dengan dunia kepesantrenan.

“Untuk menghadapi berbagai tantangan pesantren harus melakukan adaptasi dan mengambil berbagai inovasi dalam pengembangan teknologi.” imbuh KH. Abdul Ghaffar Rozin atau Gus Rozin, ketua RMI PBNU.

Guna menjaring inovasi, kreatifitas, dan pemecahan masalah berbasis teknologi, RMI dengan AWS akan mengadakan Kompetisi Santri 4.0 dengan tema “Dari Santri untuk Pesantren dan Umat Islam”.

Melalui kompetisi ini para santri membuat proposal proyek untuk pengembangan pesantren dan umat Islam melalui pemanfaatan teknologi pada Amazon Web Service.

“Dengan besarnya potensi santri yang ada, kami harapkan akan muncul lebih banyak lagi jagoan teknologi, digital dan cloud dari Pondok Pesantren,” tukas Gus Rozin.(*)