GenPI.co - Nama Ade Armando melesat menjadi trending di Twitter hingga Senin 19 Juli 2021. Nama Ade Armando yang merupakan dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia sudah dicuitkan 3.250 tweet.
Apa sebab nama Ade Armando hingga trending di Twitter pada pagi ini. Ade Armando trending Twitter dikarenakan mencuitkan tulisan yang membandingkan angka kematian di Indonesia lebih sedikit ketimbang di Inggris.
unggahan Ade Amando yang menyinggung soal angka kematian penduduk Indonesia mendapatkan perhatian dari warganet di Indonesia. Ade membandingkan data kematian antara Inggris dan Indonesia.
"Penduduk Inggris 68 juta, meninggal karena Covid 128 ribu. Penduduk RI 270 juta, meninggal karena Covid 73 ribu," kata Ade melalui akun Twitternya @adearmando1 pada Minggu 18 Juli 2021 seperti yang dikutip dari Ayosemarang.
Tidak ada penjelasan yang mendalam saat Ade menyampaikan data tersebut. Hal tersebut pula yang memancing respons beragam dari warganet.
Banyak dari mereka yang mendukung Ade, namun lebih banyak pula warganet yang kesal kepadanya lantaran terlihat minim empati.
Itu disebabkan banyaknya warganet yang menganggap Ade hanya melihat kematian penduduk sebatas angka statistik.
Sebelumnya, akademisi Universitas Indonesia Ade Armando ikut buka suara terkait gerakan terorganisir yang bisa menghancurkan Indonesia dengan narkoba. Dosen Komunikasi ini pun membeber hal menakutkan di balik penangkapan Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
Analisis Ade Armando ini diungkapkan dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Cokro TV, (12/7/2021). Ade Armando melihat ada hal menakutkan di balik penangkapan selebritas papan atas yang merupakan anggota keluarga elite politik dan bisnis tanah air. Apalagi, polisi telah mengamankan pengedar narkoba yang punya spesialisasi menjual narkoba di kalangan elite.
Hal itu dilihat Ade Armando sebagai hal yang menakutkan untuk menghancurkan Indonesia. "Saya melihat ada gerakan terorganisir, menakutkan untuk menghancurkan Indonesia antara lain dengan menggunakan narkoba," jelas Ade Armando dikutip GenPI.co, Jumat (16/7). (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News