Spyware Pegasus Mengintai, Pakar Beri Warning ke Jokowi

25 Juli 2021 08:25

GenPI.co - Presiden Joko Widodo  (Jokowi) dan pejabat negara mendapat warning dari Pakar keamanan siber Doktor Pratama Persadha.

Para pejabat tinggi negara itu disarankan tidak menggunakan aplikasi whatsapp (WA) agar  tak dimata-matai piranti lunak spyware Pegasus.

Pratama mengatakan, pegasus adalah spyware bikinan NSO perusahaan Israel yang bisa masuk ke gawai seseorang dan melakukan kegiatan surveillance atau mata-mata.

BACA JUGA:  Dituduh Incar Presiden Prancis Pakai Pegasus, Maroko Geram dan...

Begitu masuk ke sistem target, spyware ini  dapat membuka "pintu" bagi penyerang untuk dapat mengambil informasi yang berada di target.

"Lebih spesifik boleh dikatakan bahwa Pegasus merupakan sebuah perangkat pengintai (spyware)," kata Ketua Lembaga Riset Siber Indonesia Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) ini.

BACA JUGA:  Terkuak, Pejabat Tinggi Meksiko Turut Jadi Incaran Pegasus

Dia melanjutkan, teknik yang digunakan oleh Pegasus ini , biasa disebut dengan remote exploit dengan menggunakan zero day attack.

Ini adalah metode serangan yang memanfaatkan lubang keamanan yang tidak diketahui bahkan oleh si pembuat sistem sendiri belum diketahui.

BACA JUGA:  Kasus Spyware Pegasus Makin Panas, Penguasa UEA Diyakini Pakai..

"Serangan ini biasanya sangat sulit terdeteksi oleh perangkat keamanan walaupun ter-update. Hal ini yang membuat Pegasus ini sangat berbahaya," kata pria kelahiran Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah ini.

Cara pegasus menginfeksi ponsel juga sangat mudah. Hanya melalui panggilan WA, ponsel penerima sudah terinfeksi. Bahkan, ponsel target tak harus menerima panggilannya.

Data dari ponsel bisa disedot dan dikirim ke server. Bahkan, yang lebih mengerikan, Pegasus bisa menyalakan kamera atau mikrofon pada ponsel untuk membuat rekaman secara rahasia.

"Prinsipnya adalah Pegasus bisa melakukan segala hal di smartphone dengan kontrol dari dashboard. Bahkan, bisa mengirim pesan, panggilan, dan perekamanan tanpa sepengetahuan pemilik HP," kata Pratama.

Pegasus sendiri sedang bikin heboh dunia internasional setelah sebuah konsorsium media dan Amnesty International membongkar penggunaannya terhadap ratusan pejabat tinggi negara di berbagai negara.

Nomor telepon Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Pakistan,  para bangsawan UAE dan Inggris diduga menjadi target oleh negara penggunanya.

Diduga, ada 50 ribuan target yang disasar oleh aplikasi ini.(ANT)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co