GenPI.co - Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Agus Samsuddin mengungkap masalah berat yang dialami Indonesia dalam melawan pandemi.
Agus blak-blakan menyebut Indonesia seperti tidak memiliki manajemen krisis.
Oleh karena itu, penanganan pandemi pun berlarut-larut dan seolah tak kunjung menemukan solusi jitu.
Ketua MCCC ini membeberkannya dari sistem komando yang tidak jelas.
"Kalau manajemen krisis itu, di mana-mana komandannya satu. Nah, sekarang ini saya lihat komandannya banyak," kata Agus Samsuddin dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/7).
Agus menjelaskan, pada awal penanganan pandemi, BNPB tampak mengambil alih tongkat komando.
Akan tetapi, kemudian beralih ke KPCPEN, kemudian di masa PPKM ini berlanjut lagi ke Menko Marives Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto.
"Jadi, saya melihat kalau mau di-improve itu, lebih kepada sistem komandonya ini siapa?" katanya.
Agus melihat pihaknya tidak seperti sedang melihat manajemen krisis.
Sebab, BNPB yang memimpin di fase awal tampak sudah tidak lagi terlihat berpengaruh.
Padahal, satu komando ini sangat penting.
Saat krisis oksigen beberapa waktu lalu misalnya, semua orang bertanya siapa yang bisa memecahkan masalah ini.
Menurutnya, ketidakjelasan sistem komando dan sosok leader menjadi salah satu masalah yang membuat pandemi makin berat.
Kabar buruk ini tentu harus bisa segera dijawab dan ditentukan siapakah leader tetap dalam penanganan pandemi.
"Sosok komandan yang berlatar belakang epidemiologi, bukan profesional lain yang tidak memiliki disiplin pandemi," katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News