GenPI.co - Pengamat politik Rocky Gerung berkomentar terkait twit Menko Polhukam Mahfud MD yang menceritakan kisah seorang kaya yang meninggal akibat covid-19 setelah antre panjang di rumah sakit.
Tak hanya itu, Mahfud juga membagikan kisah seorang profesor kedokteran yang menyerahkan satu-satunya oksigen kepada juniornya.
“Sebelum wafat, profesor itu bilang kepada juniornya, ‘Kamu muda, masih punya kesempatan lama untuk mengabdi. Pakailah oksigen itu. Itu cerita haru,” tulisnya dalam akun @mohmahfudmd, Senin (26/7).
Menurut Rocky, Mahfud seharusnya mengomentari kegagalan diri mantan menhan itu karena tak bisa berikan rasa aman kepada masyarakat.
“Ini tukar tambah isu saja. Ini bukan soal mengharukan, tetapi soal kegagalan kebijakan,” ujarnya dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (27/7).
Rocky menduga Mahfud sudah tak punya lagi ide untuk memberi tahu bahwa dirinya masih eksis di Istana.
“Lalu, dia cari cara untuk eksis di media sosial. Tukar tambah isu semacam ini menunjukkan ketidakmampuan berempati,” ungkapnya.
Akademisi itu memaparkan bahwa apa yang terjadi dalam dua kisah di atas disebabkan oleh kegagalan Mahfud dalam menyusun kebijakan.
“Dia tak bertanggung jawab dengan kebijakan yang amburadul,” paparnya.
Lebih lanjut, Rocky pun menilai bahwa publik sempat bertanya-tanya mengapa Mahfud kembali masuk Istana pada 2019.
“Justru rakyat yang melihat Mahfud dengan mengharukan, karena bertanya-tanya apa lagi yang dicari oleh Mahfud,” tuturnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News