GenPI.co - Peneliti Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Gunardi Ridwan mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) perlu meminta maaf kepada masyarakat terkait pengecetan pesawat kepresidenan di tengah kondisi covid-19.
Ditaksir biaya yang dikeluarkan untuk pengecetan tersebut menghabiskan anggaran negara hingga Rp 2 miliar.
Dia menilai, bahwa sebagai seorang pemimpin negara Jokowi seharusnya menekan anggaran di situasi kritis, bukannya menggunakan untuk hal tidak terlalu penting.
Mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean turut angkat suara mengenai hal tersebut, bahwa yang disampaikan oleh Gunardi Ridwan adalah bentuk pelampiasan ketidak sukaanya kepada pemerintah.
"Pernyataan Fitra ini hanya sebuah pelampiasan rasa tidak suka kepada pemerintah dan kepada Jokowi secara pribadi," cuit Ferdinand di akun Twitter-nya, Selasa (3/7).
Menurut Ferdinand, komentar Gunardi terkait pengecetan pesawat kepresidenan tersebut terlalu berlebihan.
"Kritiknya lemah, tak beralasan dan hanya menghiperbola kekosongan pikiran yg tak objektif," jelasnya.
Selain itu, pria berdarah Batak tersebut turut memuji tampilan baru dari pesawat kepresidenan yang benar-benar melambangkan bendera Indonesia.
"Merah Berani, Putih Suci! Tak akan nyungsep apalagi tenggelam!," ucap Fedinand.
Ferdinand juga turut berterimakasih atas pengambilan keputusan tersebut, yang dinilai bisa mengambarkan identitas Indonesia.
"Terimakasih bagi pemerintah yang sudah mempertegas identitas bangsa kita pada pesawat kepresidenan ini," tutupnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News