GenPI.co - Pengamat politik Rocky Gerung memberikan komentarnya terkait sejumlah pejabat pemerintahan yang mengaku sudah mendapatkan vaksin dosis ketiga atau booster.
Pasalnya, vaksin booster hanya diberikan kepada tenaga kesehatan (nakes) atau pendukungnya.
Menurut Rocky, hal tersebut tetap dianggap sebagai sebuah skandal. Pasalnya, hal itu tak dilakukan secara terbuka.
“Ada kucing-kucingan di istana, lalu Presiden Jokowi berlagak tak tahu, padahal dia sebenarnya tahu,” ujarnya dalam video di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (26/8).
Rocky mengatakan bahwa para pejabat pemerintahan itu sedang memanfaatkan hak publik.
Hal itu pun dinilai Rocky sangat buruk.
“Hak publik terhalang karena keinginan Istana untuk mendahulukan vaksinasi kepada para pejabat negara,” katanya.
Oleh karena itu, Rocky pun mewajari sejumlah aksi masyarakat yang menyuarakan keresahan atas kelakuan pemerintah saat ini.
Salah satu wujud keresahan itu disalurkan oleh masyarakat lewat mural, termasuk yang baru muncul di bawah flyover Pasupati, Bandung, Jawa Barat.
“Sinyal-sinyal kebudayaan lebih tajam sebenarnya daripada transaksi politik,” ungkapnya.
Menurut Rocky, sinisme itu tak hanya menunjukkan elektabilitas yang merosot, tetapi juga moral dalam kabinet.
“Elektabilitas itu urusan lembaga survei, tapi soal etika dan moral dalam kabinet itu lebih peka dibaca oleh pembuat mural daripada metodologi survei,” tuturnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News