4 Kalurahan di Bantul Masuk Zona Rawan Bencana Alam

27 Agustus 2021 08:41

GenPI.co - Sebanyak empat kalurahan di Bantul yang masuk ke zona rawan bencana alam mendapat bantuan sarana dan prasarana berkaitan dengan evakuasi bencana.

Adapun empat kalurahan itu antara lain Kalurahan Terong dan Temuwuh, Kapanewon Dlingo. Kemudian juga Kalurahan Bangunjiwo, Kasihan; dan Kalurahan Bantul, Bantul.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto mencontohkan kawasan Dlingo termasuk wilayah yang rawan bencana tanah longsor.
"Alasannya ketika terjadi bencana alam mereka lebih siap dengan apa yang sudah diberikan," tutur Dwi, kemarin.

BACA JUGA:  Tenaga Kesehatan di Bantul Siap Divaksin Moderna Dosis Ketiga

Adapun bantuan yang diserahkan yakni empat unit sepeda motor roda tiga untuk mempercepat proses evakuasi.

Selain itu ada gergaji mesin, handy talky (HT), senter yang dipasang di kepala, dan 10 tali tambang.

BACA JUGA:  Kasus Aktif Covid-19 di Bantul Capai 4.226 Orang, Meninggal 1.359

"Nilai total belanja bantuan ini mencapai Rp200 juta. Sumbernya dari APBD Bantul, sementara yang paling mahal motornya sekitar Rp30 juta per unit," sebutnya dilansir dari Ayoyogya.com.

Menurutnya, bantuan tersebut merupakan tindak lanjut dari program Pagu Indikatif Kecamatan (PIK). Jadi usulan PIK yang diakomodir oleh Pemkab Bantul.

BACA JUGA:  Polisi Tangkap Pelaku Penganiayaan Anggota DPRD Bantul

"Kami hanya memfasilitasi pengadaan peralatannya," kata dia.

Dwi berharap bantuan itu dapat meningkatkan kapasitas desa/kalurahan dalam menghadapi bencana alam. Sementara untuk kecamatan-kecamatan lain yang belum mengusulkan segera memberikan usulan PIK.

"Harapan ke depannya kalurahan lain segera memberikan usulan PIK supaya mempercepat proses evakuasi kejadian bencana," imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menyebutkan bila di Bumi Projotamansari mirip seperti minimarket bencana alam. Semua potensi bencana alam ada di Bantul mulai dari gempa bumi, kebanjiran, longsor, hingga angin kencang.

"Oleh karena itu perlu langkah-langkah antisipatif dengan melibatkan partisipasi dari semua pihak di bawah pengelolaan manajemen yang terukur dan terencana," ujarnya.

Sehingga dengan alat-alat yang diberikan dapat mengurangi risiko bencana. Efeknya dampak ekonomi bisa jauh lebih murah.

"Berkaca dari hal itu kami perlu investasi sebelum terjadi bencana alam," katanya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hartanto Ardi Saputra

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co