Strategi Terbaru Mensos Risma Soal Bansos, Ini Dia...

07 September 2021 22:30

GenPI.co - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, bantuan sosial bukan soal data semata, melainkan juga termasuk mengawalnya hingga sampai kepada penerima.

Risma menyadari hal itu merupakan tugas berat, karena banyak masyarakat yang tidak tahu program bantuan sosial tersebut.

Dia lantas membeberkan empat strategi yang dinilai bisa mengatasi persoalan bantuan sosial, mulai dari proses, penyaluran hingga diterima oleh para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) baik Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Program Sembako.

BACA JUGA:  Kejutan Bila Risma Naik Nyapres, Pengamat: Orangnya Lurus

Pertama, dengan melakukan perbaikan sistem, sehingga membuatnya perlu menerjunkan tim Kementerian Sosial (Kemensos) ke lapangan untuk mengetahui persis permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat.

“Perbaikan sistem itu berat, tetapi harus dilakukan untuk mengubah ke arah yang lebih baik dimulai dari pembaruan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), meng-cleansing data ganda, memadankan data dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK),” ujar Mensos Risma di Jakarta, Selasa (7/9/2021).

BACA JUGA:  Risma: Tingkatkan Pemberdayaan ke Komunitas Adat Terpencil

Wanita kelahiran Kediri tersebut juga menilai dalam upaya perbaikan data penerima bantuan maka perlu adanya pelibatan peran aktif dari Pemerintah Daerah (Pemda). 

"Akan tetapi, di lapangan masih ada pemda yang tidak aktif dan peduli sehingga berdampak pada tidak akuratnya penerima bantuan di daerahnya," kata dia.

BACA JUGA:  Amarah Risma Meledak, Andre Rosiade Mendadak Malah Bilang Begini

Kedua, ialah untuk mendukung transparansi penerima bantuan agar di setiap kelurahan dipampang data penerima bantuan.

“Kami meluncurkan aplikasi ‘Usul-Sanggah’ yang mana masyarakat bisa mengusulkan nama yang berhak menerima bantuan dan juga bisa menyanggah bila ada masyarakat yang sebenarnya tidak berhak,” ungkap Mensos Risma.

Ketiga, menghidupkan peran pilar-pilar sosial untuk mendukung kemandirian, seperti karang taruna agar bergerak dan ambil bagian dalam kegiatan sosial sebagai wujud kebersamaan dalam kebhinnekaan Indonesia.

Keempat, upaya pemberdayaan sosial lainnya yang terus dilakukan Kemensos terhadap KPM guna mendukung kemandirian ekonomi agar lebih produktif dan sejahtera, termasuk di dalamnya bagi para penyandang disabilitas.

“Sebagai contoh di wilayah Asmat Papua, kami ajari mereka ‘Tangan di Atas’  dengan diberikan pelatihan ternak ayam, bantuan perahu, dan usaha koperasi sembako yang dikelola bersama-sama dan sekarang mulai menampakan hasil,” tutur mantan Wali Kota Surabaya itu.(*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co