GenPI.co - Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif merespons soal video viral santri tutup telinga saat mendengar musik di tempat vaksinasi Covid-19.
Slamet pun menyayangkan kejadian itu bisa terjadi.
Menurutnya, panitia kurang bijak dan tidak paham dengan dunia santri.
"Lain ladang lain ilalang. Kultur santri beda dengan kultur masyarakat pada umumnya," kata Slamet Maarif kepada GenPI.co, Kamis (16/9).
Pihaknya pun sangat menyesalkan kejadian tersebut.
Pentolan 212 ini mengatakan, panitia semestinya merespons dan memperdengarkan tilawah Al-Qur'an atau salawat.
"Jadi, santri tidak kaget seperti itu," katanya.
Slamet berharap ke depannya Satgas covid-19 yang bertugas menjalankan tim vaksinasi bisa lebih bijaksana.
Sementara itu, Yenny Wahid juga memberikan respons yang senada.
Yenny menyoroti dua hal terkait kejadian ini.
Pertama, dirinya senang para guru mau mengatur agar santri-santrinya mau divaksinasi.
Dengan demikian, mereka bukan hanya melindungi diri sendiri, melainkan juga orang disekitarnya dari ancaman Covid-19.
Kedua, Yenny mengakui hal tersebut sulit bagi santri untuk menghafal Al-Qur'an.
Menurutnya, para santri itu diperintahkan gurunya untuk memprioritaskan menghafal Al-Qur'an dan diminta untuk tidak mendengarkan musik.
Yenny pun berpendapat bahwa kejadian santri tutup telinga itu bukanlah indikator radikal. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News