Samota jadi Cagar Biosfer Dunia, NTB Wajib Siapkan Ini!

21 Juni 2019 18:11

GenPI.co— Destinasi segitiga Teluk Saleh, Pulau Moyo, dan Tambora (Samota) ditetapkan oleh UNESCO menjadi cagar biosfer dunia pada rapat koordinasi yang berlangsung pada tanggal 19 Juni 2019 di Paris, Prancis.

Cagar biosfer adalah program ilmiah yang bertujuan untuk memperbaiki hubungan antara manusia dengan lingkungan alam.

Status Samota itu diyakini semakin menguatkan daya tarik Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai destinasi dunia.

Baca juga:

Selamat, Samota dan Togean Tojo Una-una Jadi Cagar Biosfer Dunia

Gubernur NTB ‘Pamer’ Wajah Samota, Surga Baru Pulau Sumbawa

“Status Cagar Biosfer Dunia akan memberikan banyak keuntungan bagi Samota. Popularitas Samota naik. Eksistensinya semakin diakui dunia. Kawasan Samota adalah destinasi terbaik dunia. Kami yakin, pergerakan wisatawan akan semakin positif,” ungkap Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani, Jumat (21/6).

Dengan pemberian status Cagar Biosfer Dunia, otomatis ada beberapa regulasi yang harus dipenuhi. NTB juga harus menyiapkan 30% wilayahnya sebagai zona konservasi. 

Selain Samota, sebarannya diperkirakan meluas hingga Taman Wisata Laut Pulau Satonda plus Kawasan Perairan Liang hingga Pulau Ngali. 

“Sebagai destinasi, kawasan Samota sangat unik. Keunikan alam dan budayanya tentu menjadi potensi pariwisata yang luar biasa,” ujar Rizki.

Samota menjadi destinasi komplit. Elevasi geografisnya terbentang dari pantai hingga pegunungan. Kawasan ini juga didukung profil sejarah luar biasa. Menjadi ekosistem vulkanik, Gunung Tambora pernah mengalami erupsi pada 1815. Kejadiran erupsinya Gunung Tambora waktu itu pun ikut menyita perhatian dunia. Sebab, memberi dampak global.

 “Status Cagar Biosfer Dunia sangat penting bagi pariwisata. Ada banyak manfaat yang didapatkan dalam jangka panjang. Selain ekonomi dengan pergerakan wisatawan, wilayah di sana juga akan lestari.  Selain atraksinya, aksesibilitas dan amenitas di sana luar biasa,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.


Tonton juga video ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co