GenPI.co - Mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengomentari video viral Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Mensos Risma marah-marah soal data bansos.
Berdasarkan video yang beredar, Mensos Risma meluapkan kemarahannya saat mengetahui dana bansos berbeda datanya saat kunjungan kerja ke Gorontalo, Kamis (30/9) lalu.
Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat tersebut mengungkapkan, beberapa alasan mengapa kemarahan Risma dianggap biasa, bahkan sangat wajar.
Pertama, bisa dimaklumi dengan tindakan Risma yang marah soal data bansos tersebut karena menyangkut perut rakyat dan uang negara yang harus disalurkan secara benar serta tepat sasaran.
"Tidak boleh main-main soal data penerima dan penyaluran, maka kemarahan itu bisa dimaklumi," ujarnya kepada GenPI.co, Senin (4/10).
Kedua, perilaku koruptif memang sangat sulit dibasmi tanpa ketegasan dan tindakan keras.
"Maka apa yang dilakukan oleh Risma saya pikir akan berdampak positif terhadap penurunan perilaku koruptif," ujarnya.
Ketiga, sikap tegas dan keras itu bermanfaat untuk menekan perilaku menyimpang.
"Orang akan takut melalukan kesalahan dan takut melakukan korupsi karena bosnya galak," tutur Ferdinand.
Ferdinand pun mengusulkan dan memberi saran kepada Risma untuk marah dan keras dengan cara yang lebih terhormat dan elegan sebagai pemimpin.
"Tidak usah main fisik. Tak perlu Presiden yang evaluasi, cukup kita publik yang beri masukan kepada Risma," tuturnya.
Selain itu, Ferdinand menyarankan agar Risma lebih bisa mendengar saran orang lain juga mejaga wibawanya di ranah pemerintahan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News