Pengamat Minta Risma Tidak Marah-marah, Takut Kena Stroke

Pengamat Minta Risma Tidak Marah-marah, Takut Kena Stroke - GenPI.co
Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma diminta tidak marah-marah terus. Pengamat khawatir Risma kena stroke. Foto: Antara

GenPI.co - Pengamat ini terang-terangan meminta Mensos Risma tidak marah-marah terus. DIa khawatir Risma kena stroke.

Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie blak-blakan soal ini.

"Menteri sosial identik dengan iba dan belas kasihan bukan ngambek, gusar dan geram," ujar Jerry kepada GenPI.co, Senin (3/10).

BACA JUGA:  Amarah Risma Meledak, Pengamat Samakan dengan Sikap Ahok

Menurutnya, ada perbedaan yang jelas antara marah dan pemarah. Jerry menjelaskan bahwa pemarah merupakan sikap yang tak pernah tahu tempat.

"Kalau marah tak mungkin di umbar ke publik. Seharusnya dia jadi peramah bukan pemarah," katanya.

BACA JUGA:  Mensos Risma Marah Lagi, Begini Kata Bamsoet

Jerry juga menilai Risma merupaman tipe menteri yang tidak mengatasi masalah dan justru malah memperbesar masalah

"Yang ditakuti, marah-marah melulu bisa terkena stroke. Kan kasihan," tuturnya.

BACA JUGA:  Kemarahan Tri Rismaharini Tanda Tak Mampu, Lebih Baik Mundur

Menurut Jerry, seharusnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegur mentero Risma yang acap kali menggunakan emosinya saat menyelesaikan sebuah masalah.

Tidak hanya itu, dirinya juga menilai menteri Risma perlu memeriksakan diri ke dokter psikologis agardiketahui sebab musabab dirinya marah.

“Kalau tak di liput media dan tak di ambil gambar sepertinya dia tidak marah. Maaf, beliau perlu memeriksakan diri ke dokter psikologis untuk tanya kenapa marah-marah melulu,” katanya.

Dirinya lantas memberi saran kepada Risma agar bersikap dan menegur dengan cara yang baik. Tidak hanya itu, dirinya juga merasa bahwa Risma hanya menjual citranya untuk popularitas.

“Sebetulnya kalau ada salah beliau panggil saja dan tegur secara baik-baik. Buat saya media enggak perlu ambil gambar model seperti ini,” katanya.

Tidak hanya itu, Jerry juga menilai cara Risma mengungkapkan emosionalnya hanya sebuah pencitraan di depan media yang meliput.

“Mau marah-marah jangan undang media untuk meliput. Ketahuan mana yang marah beneran dan settingan. Kalau Risma berapa momen gayanya cuma settingan,” ujar Jerry.

Menurut Jerry, Risma seharusnya mengedepankan cara berkomunikasi dan bertutur baik. Sebab, orang yang menerima teguran bukanlah sosok anak-anak yang tidak mengerti substansi.

“Pentingnya Bu Risma mengedepankan etika komunikasi dan kesantunan berkomunikasi. Karena yang dimarahin bukan anak SD, tapi orang dewasa. Beliau harus tahan diri dan tahan emosi,” tandasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya