GenPI.co - Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan buka suara soal jemaah asal Indonesia belum kunjung diizinkan untuk melakukan ibadah umrah dan haji di masjidil haram sampai sekarang.
Pasalnya, kemungkinan karena Arab Saudi masih menganggap situasi Covid-19 di Indonesia belum melandai sehingga belum mendapatkan izin.
Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi juga baru saja mengumumkan penambahan kapasitas jemaah yang diizinkan umrah dan haji, dari semula 70 ribu menjadi 100 ribu.
Menurut dia, pemerintah perlu melakukan komunikasi secara intensif dengan pemerintah Arab Saudi soal masalah tersebut.
Syarief Hasan turut mendesak pemerintah Jokowi bergerak untuk melobi dan meyakinkan pihak Arab Saudi agar mengizinkan jemaah haji asal Indonesia dapat menunaikan ibadah umrah dan haji.
"Kebijakan seperti ini seharusnya bisa dikomunikasikan dengan pihak Saudi sehingga jemaah asal Indonesia dapat kembali beribadah dan melaksanakan umrah di Masjidil Haram," ujar Syarief Hasan dalam keterangannya, beberapa waktu lalu.
Ditambah lagi posisi Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, sehingga pemerintah perlu memiinta keras ke Arab Saudi.
Di sisi lain, saat ini kasus Covid-19 di Indonesia sudah mengalami penurunan secara drastis.
"Angka penularan Covid-19 menurun secara signifikan sekali. Seharusnya data tersebut ditunjukkan kepada Pemerintah Saudi, sehingga menjadi penguat agar jemaah asal Indonesia mendapatkan izin melaksanakan umrah," tuturnya.
Sebagai informasi tambahan, Indonesia melaporkan saat ini ada penambahan 1.484 kasus positif Covid-19, Rabu (6/10/2021).
Untuk total kasus aktif saat ini adalah 28.381 pasien.
Sementara, DKI Jakarta menyumbang jumlah kasus positif terbanyak yakni 203 kasus.
Disusul Jawa Tengah dengan 166 kasus, dan Jawa Timur dengan 158 kasus.
Sedangkan, kasus positif bertambah 1.484 menjadi 4.223.094
Pasien sembuh bertambah 2.851 menjadi 4.052.300
Pasien meninggal bertambah 75 menjadi 142.413.
Tercatat sebanyak 274.439 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 170.894.(**/JPNN)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News