GenPI.co - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebutkan dampak gempa Karangasem yang terjadi Sabtu (16/10/2021) lalu masih dirasakan para korban.
Menurutnya, kondisi ini harus segera ditangani lantaran Bali saat ini masih berstatus darurat bencana.
"Jadi, sekarang ini masih tahap darurat," ujar Muhadjir Effendy dalam keteranganya saat meninjau lokasi terdampak bencana longsor akibat gempa di Desa Trunyan, Kintamani, Bangli, Bali, Selasa (19/10/2021).
Menko PMK itu juga meminta pemerintah daerah di Bali, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) cepat bergerak menangani dampak bencana dengan baik.
Sebagai informasi tambahan, gempa Karangasem menyebabkan tiga orang meninggal, delapan lainnya luka berat, 74 luka ringan, dan lima KK yang terdiri atas 19 jiwa mengungsi.
Selain itu, tiga desa di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, terisolasi akibat satu-satunya jalur darat yang menghubungkan wilayah itu menuju Kota Bangli tertimbun material longsor.
Desa yang terisolasi tersebut adalah Desa Trunyan, Desa Abangsongan dan Desa Abang Batudinding.
Secara keseluruhan, tiga desa tersebut dihuni oleh 503 KK.
Saat ini pemerintah pusat dan daerah telah menyalurkan ragam bantuan untuk warga yang terisolasi melalui jalur danau, mulai dari bantuan pangan sembako, pakaian, selimut alat kebersihan.
Pemerintah pusat juga telah menyalurkan dana siap pakai (DSP) yang digunakan untuk kebutuhan penanganan usai gempa.
Masing-masing sebesar Rp 250 juta untuk Kabupaten Bangli dan Kabupaten Karangasem.(antara/lia/JPNN)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News