GenPI.co - Museum Sumpah Pemuda bersama Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek menggelar Pameran Tokoh Pers di Balik Sumpah Pemuda dengan tema “Lawan!” di M Bloc Space, Jakarta Selatan.
Pameran itu diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-93.
Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbud Ristek Ahmad Mahendra mengatakan bahwa fondasi kebangsaan Indonesia dibangun oleh tradisi pers para pemuda Indonesia di awal abad ke-20.
"Pers saat itu adalah alat perlawanan terhadap kolonialisme, sekaligus menyatukan kolektivitas tanah air dalam kesadaran berbangsa," ujarnya dalam Pembukaan Pameran Tokoh Pers di Balik Sumpah Pemuda, Jumat (22/10).
Ahmad mengatakan bahwa para pemuda dengan patriotismenya di era pergerakan nasional sebagian besar adalah para jurnalis.
"Sebut saja Tjipto, Soekarno, Siti Sundari, hingga W.R. Supratman," katanya.
Menurut Ahmad, para jurnalis bergerak bersama melawan penjajah, mengabarkan semangat persatuan Indonesia.
"Mereka juga menyadarkan masyarakat bahwa masyarakat mempunyai sebuah bangsa bernama Indonesia yang layak untuk diperjuangkan dan dimerdekakan," ungkapnya.
Oleh karena itu, Ahmad menilai bahwa tema "Lawan!" yang diusung Pameran Tokoh Pers di Balik Sumpah Pemuda sangat tepat.
"Kita bisa belajar dari pengalaman sebagai sebuah bangsa, betapa pentingnya merawat semangat persatuan dan kebhinekaan kita dalam simpul kebangsaan,” ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News