GenPI.co - Mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier meminta masyarakat yang sudah telanjur meminjam pada pinjaman online atau pinjol tak usah membayarnya.
Menurut Fuad, pinjol merupakan kejahatan dan yang merugikan masyarakat dan negara. Padahal, kata Fuad polisi juga sudah bertindak.
Bahkan sebelum ramai disorot, ekonom senior ini mengaku sudah lama melihat Pinjol sebagai praktik kejahatan yang merusak dan merugikan masyarakat dan negara.
"Pinjol itu lebih tepat disebut sebagai Pinjaman Jahat Orang Liar. Dalang atau pelaku utamanya belum tentu terungkap. Tidak perlu lagi diuraikan kejahatan dari pebisnis Pinjol," kata Fuad di Jakarta, Minggu (24/10).
Dia juga menyarankan kepada masyarakat agar melawan segala bentuk teror dengan modus penagihan Pinjol.
"Kami sendiri pernah menyerukan agar mereka yang sudah terlanjur terlibat pinjaman online, tidak usah membayarnya dan berani melawan teror pinjaman online," jelasnya.
"Kalau perlu Ganti nomor HP untuk memutus komunikasi dengan Pinjol,” sambungnya.
Selain itu, kata dia menyarankan kepada nasabah untuk menggalang kekuatan dengan berbagai organisasi. Tujuannya, agar dapat menghadapi para pelaku Pinjol.
Dengan begitu, Fuad meyakini pemerintah akan memberi perhatian serius pada isu Pinjol.
"Kami juga pernah menyarankan agar nasabah menggalang kekuatan dengan LSM, lingkungan dan ormas yang antilintah darat menghadapi fisik bila penagih Pinjol datang," tegasnya.
Menurutnya, Presiden Jokowi sendiri turun tangan sehingga kini semua jajarannya bergerak memerangi Pinjol, dan menawarkan perlindungan kepada korban Pinjol.
"Bahkan Menko Mahfud MD menyerukan agar nasabah Pinjol tidak usah membayar utangnya. Seruan ini patut didukung karena berkeadilan, dan sekaligus sebagai strategi jitu mematikan bisnis jahat Pinjol,” pungkas Fuad Bawazier. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News