Promosi Pariwisata Kukar Via Erau Adat Kutai dan EIAF 2018

22 Juli 2018 13:27

Kehebohan kirab budaya Erau Adat Kutai dan EIAF 2018 berlanjut ke Stadion Rondong Demang, Tenggarong, Kaltim. Delegasi 6 negara hadir. Semuanya menyatu bersama sejumlah pejabat dan ribuan warga Tenggarong.

Ada Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak. Plt. Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah. Ada pula Ketua DPRD Kutai Kartanegara, Salehuddin. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Syafruddin Pernyata. Kepala Dinas Pariwisata Kab. Kutai Kartanegara Sri Wahyuni. SKPD se-Kalimantan Timur. Juga awak media lokal dan nasional. Dari Kementerian Pariwisata, ada  I Gde Pitana yang hadir mewakili Menpar Arief Yahya.

Menonton sajian acara, semuanya dibuat terpukau. Show budaya dari India, Meksiko, Turki, Hongaria, Rumania dan budaya Kukar Indonesia membuat yyaris tak ada yang bergerak dari kursi VIP.  Dmikian pula para penonton yang memadati lokasi. Semua larut dalam kemeriahan. 

“Kabupaten Kutai Kartanegara adalah daerah yang kaya. Selain  sumberdaya alam berbasis fosil, Kabupaten Kutai Kartanegara juga mempunyai potensi pariwisata yang luar biasa. Baik yang berbasis budaya, alam, maupun berbasis kreativitas buatan manusia. Di lain pihak, pasar pariwisata berkembang dengan captive market yang besar. Baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara,” papar Pitana, Minggu (22/7).

Dengan kekayaan yang dimiliki itu, Pitana menilai sangat tepat kalau Kutai mulai menempatkan Pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan dalam pembangunan.

“Pilihan tepat jika pariwisata menjadi sektor unggulan. Di samping itu, pariwisata juga mempunyai karakteristik yang sangat positif. Termasuk dalam hal pelestarian alam dan budaya. Semakin dilestarikan semakin menyejahterahkan. Dan ini sudah terbukti,” terang Pitana yang biasa disapa Prof Pit itu.

Pitana pun memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan Erau Adat Kutai dan International Folk Arts Festival yang tahun ini memasuki usia ke-6.

“Saya menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Juga segenap pemangku kepentingan. Karena, sudah berhasil secara rutin melaksanakan event Erau Adat Kutai dan International Folk Arts Festival,” katanya.

Dijelaskannya, dalam pelaksanaan festival ada satu prinsip yang patut digarisbawahi adalah cultural festival jangan berhenti pada cultural values. "Harus dikonversi ke arah economic atau commercial values. Sebab, ujungnya adalah kesejahteraan masyarakat,” terangnya.

Pitana pun yakin Erau Adat Kutai dan 6th International Folk Arts Festival bisa mengangkat Kutai Kartanegara. “Karena, event merupakan cara yang sangat efektif untuk mempromosikan destinasi pariwisata,” jelasnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga menyambut baik pelaksanaan Erau Adat Kutai dan 6th International FolkArts Festival. Apalagi event ini juga melibatkan peserta dari mancanegara.

Namun, Menpar mengingatkan agar pelaksanaannya konsisten. “Dengan pelaksanaan festival yang konsisten, Kutai Kartanegara bisa menjadi top of mind bagi setiap wisatawan. Jika sudah masuk sebagai top of mind, Kukar akan tampil sebagai “must-visit destination”,” katanya.

Oleh karena itu, Menpar berharap kepala daerah terus menunjukkan komitmennya. “Karena keberhasilan pariwisata sangat tergantung dengan keseriusan CEO daerah, yaitu kepala daerah,” paparnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co