Polisi: Harun Ditembak dari Jarak 11 Meter

06 Juli 2019 12:44

GenPI.co - Teka-teki tewasnya Harun Al Rasyid di kerusuhan Slipi, Jakarta Barat, 22 Mei lalu mulai terkuak. Berdasarkan investigasi kepolisian, Harun ditembak dengan jarak yang dekat.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, Harun ditembak oleh orang misterius tersebut dengan jarak kurang lebih 11 meter.

"Jaraknya cukup dekat antara pelaku yang melakukan penembakan dengan tangan kiri, dengan korban yang ditemukan di TKP, itu jaraknya kurang lebih dari hasil analisa dan rekonstruksi, 11 meter," ujar Dedi dalam konferensi pers di Gedung Mabes Polri, Jumat (5/7).

Selain berdasarkan keterangan saksi, investigasi juga dikombinasikan dengan hasil uji coba balistik. Hingga kini polisi tengah menyelidiki bagaimana penembak misterius menggunakan senjatanya saat menembak hingga peluru mengenai lengan kiri Harun hingga tembus ke rongga dadanya.

Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Suyudi Ario Seto menambahkan, diduga pelaku menggenggam senjatanya dengan menggunakan tangan kiri di bawah dada mengarah ke samping.

Baca juga:

Sudah Diidentifikasi, Polisi Buru Provokator Kerusuhan 21-22 Mei 

Ini Cuitan Zara Zettira yang Dianggap Menghina Pesantren 

Baiq Nuril, dari Vonis Bersalah Hingga Pengajuan Amnesti

"Arah (peluru) lurus mendatar. Karena posisinya (Harun) di Trotoar, agak tinggi. Jadi, diduga pelaku ini agak tinggi karena pelaku (pegang senjata api) di sini (di bawah dada menembaknya)," ujar Suyudi.

Sementara, berdasarkan keterangan saksi, penembak misterius tersebut berada di fly over Slipi. Tinggi pelaku sekitar 175 centimeter berambut panjang dan berawak kurus.

Menindaklanjuti investigasi kasus ini, polisi tengah menggunakan dua teknologi canggih, yakni face recognition dan voice analysis guna menemukan identias pelaku.

"Kami sedang menganalisis kembali menggunakan face recognition dari berbagai macam visual yang ada. Baik melalui video, kamera CCTV, termasuk kita combine dengan keterangan saksi," ujar Dedi.

Suyudi melanjutkan, polisi juga menemukan fakta bahwa peluru yang bersarang di tubuh Harun berasal dari senjata non-organik yaitu senjata yang tidak sesuai standar oleh Polri.

"Harun Al Rasyid itu sudah dilakukan otopsi dan memang ditemukan adanya proyektil peluru, yaitu 9x17 milimeter atau 0380 automatic yang diduga ini adalah senjata dari non-organik Polri," kata Suyudi.

Simak juga tayangan terkait berikut

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred Reporter: Winento

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co