Epidemiolog Kasih Warning, Ada Ancaman Besar di Depan Mata

30 November 2021 19:28

GenPI.co - Epidemiolog Dicky Budiman meminta masa karantina untuk pelaku perjalanan internasional selama tujuh hari.

Usulan tersebut untuk mencegah masuknya varian omicron dari Arfika Selatan.

Sebab, varian tersebut berpotensi membuat ledakan baru dunia global.

BACA JUGA:  Bens Leo Meninggal Dunia Gegara Covid-19

"Tujuh hari karantina menjadi sangat wajib, karena swab test PCR Covid-19 bukan hanya saat kedatangan atau sebelum keberangkatan, tetapi juga di hari kelima dan keenam di masa karantina," kata Dicky kepada GenPI.co, Selasa (30/11/2021).

Lebih lanjut, Akademisi Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia menambahkan kasus positif terkonfirmasi dari varian ini sendiri sejauh ini sudah menyentuh angka 113 kasus.

BACA JUGA:  Suara Lantang Pimpinan DPR Soal Ancaman Covid-19 Varian Omicron

"Kasus tersebut tersebar di berbagai benua, mulai dari Afrika, Asia hingga Eropa, maka dari itu metode screening di perbatasan wilayah atau negara harus semakin diperketat," bebernya.

Apalagi, saat ini banyak negara di dunia termasuk di antaranya negara-negara berkembang yang abai dan sikap acuh dalam penerapan masa karantina yang kurang dari 7 hari.

BACA JUGA:  Puan Maharani Dorong Pemerintah dalam Pemerataan Vaksin Covid-19

"Banyak hal yang akhirnya membuat negara-negara ini tak disiplin. Saat ini secara umum, kalau swab test PCR kita yang harus dilakukan di tiap kedatangan itu sudah benar, tapi masa karantina ini yang masih jadi tarik ulur," terang Dicky.

Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia harus memperketat proses skrining dan karantina di pintu masuk negara dengan 3T testing, tracing, dan treatment yang ketat.

Selain itu pelaku pejalan juga wajib sudah divaksinasi.

Di samping itu, Indonesia juga harus mempersiapkan diri jika terjadi lonjakan.

Persiapan tersebut seperti penguatan sistem pelayanan kesehatan dan pendeteksian varian yang cepat melalui metode whole genome sequencing.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co