Mencekik, Ini Biaya Masuk SMA Swasta Bagi yang Tak Lolos Zonasi

08 Juli 2019 10:08

GenPI.co — Tak semua orang menerima manfaat dari sistem zonasi, bahkan ada yang terkena dampak zonasi sehingga terpaksa memilih sekolah swasta demi melanjutkan sekolah. 

Apakah para orang tua yang telah mengharapkan anaknya masuk negeri telah mempersiapkan diri baik secara mental maupun finansial untuk memasukkan anak ke sekolah swasta? Untuk melihat berapa biaya masuk sekolah swasta dan bulanannya, berikut sejumlah gambaran biaya masuk sekolah SMA swasta sekaligus iuran per bulan, dari yang murah hingga termahal.

1. SMA Muhammadiyah 1 Jakarta

Dikenal memiliki beragam program unggulan, terutama yang berkaitan dengan nilai-nilai Islami, membuat SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta selalu dibanjiri peminat ketika memasuki tahun ajaran baru. Selain itu, daya tarik sekolah ini juga terletak pada biaya pendidikan yang cukup terjangkau, yaitu mulai Rp 650 ribuan per bulan untuk biaya SPP.

Seperti dilansir dari situs resminya, biaya sekolah di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta terdiri atas Dana Pengembangan Pendidikan (DPP), SPP per bulan, serta Dana Kegiatan Siswa (DKS) untuk satu tahun. Biaya DPP dipatok Rp 8.500.000 untuk Gelombang I, Rp 9.000.000 untuk Gelombang II, dan Rp 9.500.000 untuk Gelombang III. Sementara, biaya DKS sebesar Rp 6.260.000 untuk siswa putra atau Rp6.450.000 untuk siswa putri, sedangkan SPP per bulan mulai Rp 650.000.

2. SMA Labschool Cibubur

Berlokasi di daerah Jatiranggon, Jati, Sampurna, Kota Bekasi, SMA Labschool Cibubur membuktikan diri sebagai salah satu sekolah berprestasi. Dibuktikan dengan diraihnya penghargaan tertinggi pada Asian Students Exchange Program 2017 di Taiwan. Kemudian, di tahun yang sama, perwakilan siswa Labschool Cibubur meraih penghargaan Special Award dari International Federation Inventors Associations IFIA Belgia. 

Belum diketahui persis biaya masuk sekolah ini, namun berdasarkan informasi beberapa orang, biayanya sekitar Rp 22 jutaan. Setelah mendaftar, calon siswa akan membayar biaya tes seleksi sebesar Rp 350.000. Tetapi, nominal itu bisa saja berubah. Untuk informasi terbarunya, bisa menghubungi pihak sekolah.

3. SMA Pelita Harapan Lippo Cikarang

Kalau yang ini adalah sekolah paling mahal untuk jenjang menengah atas. Sekolah bertaraf Internasional ini menggunakan sebuah kurikulum bernama Baccalaureate. Karena tidak mengikuti kurikulum yang ada di Indonesia, jadi siswa dari sekolah ini tidak wajib mengikuti ujian sendiri. Sekolah ini merupakan cabang dari sekolah Internasional di Swiss. 

Sistemnya juga menggunakan kredit sama seperti anak kuliah. Jika ingin mendaftar di sekolah ini maka harus menyediakan kurang lebih $ 9.000  atau setara Rp 80 juta hanya untuk membayar SPP tahunan dari sekolah. Biaya mahal tersebut tidak termasuk dalam beban tambahan seperti membeli buku dan lain sebagainya. Uniknya Lebih dari 30% anak yang sekolah di sini, semua berasal dari Korea. 

4. SMA Dwiwarna Bogor

Seperti halnya sekolah mahal yang lain, jika ingin sekolah di SMA Dwiwarna harus mempersiapkan banyak uang. Biaya  sekolah ini dalam satu tahunnya adalah Rp 60 juta belum lagi SPP Rp 6,5 Juta yang harus dibayar tiap bulan. 

Sistem sekolah ini juga menggunakan kurikulum dari Cambride jadi memiliki standar yang diakui oleh seluruh dunia. Di sekolah ini juga telah disediakan asrama sendiri bagai para murid, kolam renang serta berbagai  macam sarana lainnya. Anak juga bisa mengembangkan bakat dengan mengikuti banyak ekstrakulikuler yang disediakan.

Baca juga:

Wah, Ternyata Zonasi Bikin Reuni Sekolah Jadi ‘Lo Lagi-Lo Lagi’

Terpaksa Pinjam Uang untuk Masuk Swasta karena 'Korban' Zonasi

5. SMA Ciputra Surabaya, termahal di Jatim

Kalau di sekolah ini seleksi masuk saja calon siswa harus memiliki toefl dengan nilai minimal 500. Jumlah siswa yang ada di sini sangat dibatasi agar menjaga kualitas yang ada di sekolah. SPP satu bulan di sekolah ini adalah sebesar Rp 4 juta, ditambah biaya masuk sebesar Rp 40 juta. 

Masih banyak biaya-biaya tambahan seperti buku dan lain-lain. Siswa juga wajib mengikuti program magang satu minggu di sebuah perusahaan. Selain itu juga ada sebuah proyek khusus yang harus dikerjakan oleh para siswa yang tingkat kesulitannya sama dengan skripsi.

Karena ‘terhempas’ zonasi, lalu mampukah para orang tua dihadapkan hanya pada satu pilihan, yakni ke sekolah swasta? Padahal begitu mengandalkan anaknya masuk sekolah negeri demi dapat memberikan pendidikan terbaik di tengah keterbatasan masyarakat menengah ke bawah?

Sebagian orang tua yang anaknya tak lolos zonasi mengatakan, mereka akhirnya mencari sekolah swasta manapun asal sesuai dengan kemampuan keuangan keluarga, dan akhirnya, mereka harus menyiapkan biaya transportasi, yang juga tak sedikit bukan?

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Maulin Nastria Reporter: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co